Seluruh Stakeholders harus Perhatikan Kondisi Psikologis Calon Pekerja Migran Indonesia(PMI)

- 16 Juni 2023, 08:32 WIB
epala Kepala Balai Pelatihan  Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan (BPVP) Bandung Barat, Muhamad Yusuf, saat membuka Program Pengabdian Kepada Masyarakat bertajuk “CPMI Tangguh, Kompeten dan Sejahtera untuk Indonesia Maju” yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Merc
epala Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan (BPVP) Bandung Barat, Muhamad Yusuf, saat membuka Program Pengabdian Kepada Masyarakat bertajuk “CPMI Tangguh, Kompeten dan Sejahtera untuk Indonesia Maju” yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Merc /DeskJabar


DESKJABAR - Kondisi psikologis dan kesehatan mental Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan seluruh stakeholders penempatan sebelum bekerja di luar negeri.

Stakeholders penempatan PMI pun diharapkan lebih memperhatikan aspek kondisi psikologis dan kesehatan mental tersebut.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kepala Balai Pelatihan  Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan (BPVP) Bandung Barat, Muhamad Yusuf, saat membuka Program Pengabdian Kepada Masyarakat bertajuk “CPMI Tangguh, Kompeten dan Sejahtera untuk Indonesia Maju” yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana (UMB) di Bandung, Kamis 15 Juni 2023.

Baca Juga: KODE REDEEM FF 16 Juni 2023, 1 Menit yang Lalu, Cepat Klaim, Bundle hingga Hadiah AK47 Menanti, GRATIS GARENA

“Kondisi psikologis yang sehat merupakan hal penting bagi Calon Pekerja Migran Indonesia dalam pelaksanaan tugasnya,” kata Yusuf.

Untuk itu, Yusuf mengapresiasi Fakultas Psikologi UMB yang memberikan perhatian terhadap isu tersebut melalui kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat bertajuk yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 14 dan 15 Juni 2023.

Kegiatan ini dilaksanakan melalui hibah internal pengabdian kepada masyarakat (PKM) skema kerjasama luar negeri (KLN), skema kerjasama dalam negeri (KDN), dan skema internal  dari Universitas Mercu Buana Jakarta. Kegiatan ini dilakukan di LPK Andalan Nusantara Bandung yang dipimpin oleh Dra. Hj. Lina Marliana.

Yusuf mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan  amanah Pasal 13 Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI) dan sesuai dengan salah satu pengaturan teknis penempatan dan pelindungan pekerja migran dalam Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pemeriksaan Kesehatan dan Psikologi Calon Tenaga Kerja Indonesia.

“Untuk itu perlu kerjasama dengan Lembaga pendidikan yaitu Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta, Telkom University dan Universitas Sains Malaysia. Selama bekerja di negara lain, pekerja migran akan menghadapi berbagai persoalan dan perbedaan budaya. Alhamdulillah, pada pagi hari ini, ditengah-tengah kita telah hadir para fasilitator yang siap berbagi ilmu terkait penanganan masalah-masalah psikologis pekerja migran”, ujar Yusuf.

Baca Juga: Rekor Pertemuan Duet Fajar Rian vs Wakil India, Hari Ini Keduanya Duel Lagi di Indonesia Open 2023

Program pengabdian kepada masyarakat dilakukan selama dua hari dengan materi pelatihan dan intervensi dari beberapa fasilitator. Hari pertama, tanggal 14 Juni 2023 pelatihan diisi oleh empat orang fasilitator yang diawali oleh Dr. Istiqomah dengan materi tentang Mengenal dan Memahami Diri, Assoc.

Prof. Mohammad Reevany Bustami, Ph.D dari Universitas Sains Malaysia dengan topik 3 tonggak pemberdayaan, Amy Mardhatillah, Ph.D dengan topik coaching menggunakan pendekatan psikologi positif, dan ditutup oleh Rizki Dawanti, M.Psi, Psikolog. dengan topik strategi koping adaptif. Pada hari kedua, tanggal 15 Juni 2023 materi disampaikan oleh Dr. Dearly, M.Psi., Psikolog. dengan topik aktivitas positif yang membahagiakan.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x