"Masyarakat di sini sudah lama mengharapkan itu dan bila ditopang intervensi berupa program pemerintah, kami yakin akan ada geliat lebih kencang. Pun demikian ceruk PAD (pendapatan asli daerah) sangat terbuka lebar," kata Anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Ridlwan Nurfaozan.
Ridwan meyakini keberadaan Tol Getaci akan mempercepat akses dari wilayah Bandung atau Jakarta. Saat ini, dengan modal swadaya, aktivitas usaha dan wisata di Kawalu pun mulai tumbuh dan terbukti banyak wisatawan luar kota yang datang.
"Kami memandang optimalisasi jadi sebuah keniscayaan. Artinya sebelum tol jadi, sebaiknya ada program yang berperan mendorong pengembangan kawasan wisata disini," kata dia.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Viman Alfarizi pun memandang bahwa wisata Kawalu layak dijadikan ikon wisata Kota Tasikmalaya. Semua pihak juga harus berupaya memanfaatkan rencana tersebut. Jangan sampai, kata dia, masyarakat hanya kagandengan (mendapatkan bising) dengan adanya tol, tetapi harus disiasati agar jadi keberkahan buat warga.
Sebagai perwakilan masyarakat di DPRD Jabar, ia pun akan berupaya memberi dukungan, termasuk fasilitasi program pengembangan wisata ini. Terkait Tol Getaci bahwa realisasinya paling realistis sampai Tasikmalaya pada tahun 2025. "Kalau enggak akhir 2024, kemungkinan baru sampai Tasik tahun 2025," kata Viman.***