Network
DESKJABAR – Hingga masuk bulan Juni 2023, baru 4 desa saja di wilayah Kabupaten Bandung yang sudah menerima pembayaran uang ganti rugi atau UGR proyek Tol Getaci di segmen Seksi 1. Sementara masih banyak desa yang masuk dalam daftar penantian panjang UGR dan menunggu dengan harap-harap cemas.
Proses pembebasan lahan proyek Tol Getaci segmen Seksi 1 yang membentang dari Gedebagi (Kota Bandung) hingga Kecamatan Banyuresmi (Garut), baru 8 desa saja yang sudah menerima UGR dari sekitar 45 desa/kelurahan yang terdampak.
Baca Juga: Jalan Terjal Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2024, 6 Figur Ini Siap Menjegalnya: SIAPA SAJA?
Dari 8 desa yang sudah menerima pembayaran UGR proyek calon tol terpanjang di Indonesia itu, 4 desa di antaranya berada di wilayah Kabupaten Bandung. Di wilayah ini sendiri tercatat sebanyak 28 desa yang terdampak.
Itu berarti proses pembebasan lahan proyek Tol Getaci di wilayah Kabupaten Bandung baru 4 dari 28 desa yang harus diselesaikan atau hanya sekitar 14 persen saja. Masih banyak desa yang masuk dalam daftar penantian panjang pembayaran UGR.
Proses pembebasan lahan itu terbilang lamban, mengingat sosialisasi proyek sebenarnya sudah dilakuksen sejak Februari 2022, dan izin penetapan lokasi atau Penlok sudah dikeluarkan Gubernur Jawa Barat sejak sekitar Maret 2022.
Daftar Desa yang Masuk Penantian Panjang di Kabupaten Bandung
Di wilayah Kabupaten Bandung, tercatat sebanyak 28 desa di 6 kecamatan yang terdampak proyek Tol Getaci. Dari sebanyak itu, 4 desa sudah menerima pembayaran UGR yakni Desa Cigentur dan Karangtunggal, Kecamatan Paseh.
