Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jabar 2024, 28 ASN Pemprov Jabar Layak Jadi Wakilnya: INI DAFTAR NAMANYA

- 6 Juni 2023, 04:30 WIB
 Ilustrasi Gedung Sate di Bandung tempat Gubernur Jabar berkantor. Ridwan Kamil akan maju lagi di Pilgub Jabar 2024, hasil survei IPRC menyebutkan ada 28 ASN Pemprov Jabar yang layak jadi wakilnya.
Ilustrasi Gedung Sate di Bandung tempat Gubernur Jabar berkantor. Ridwan Kamil akan maju lagi di Pilgub Jabar 2024, hasil survei IPRC menyebutkan ada 28 ASN Pemprov Jabar yang layak jadi wakilnya. /Tangkapan layar/Net/

DESKJABAR - Sudah ramai disebut-sebut,  Ridwan Kamil yang masa jabatannya sebagai Gubernur Jabar akan berakhir pada 5 September 2023, akan kembali maju di Pilgub Jabar 2024 yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia pada 27 November 2024.

Sebagai petahana, Ridwan Kamil memang sosok potensial untuk kembali terpilih menjadi Gubernur Jabar jika kembali maju di Pilgub Jabar 2024.

Selama menjabat sebagai Gubernur Jabar sejak tahun 2018 lalu, sedikitnya 500 penghargaan baik dari lembaga independen, lembaga pemerintah dan lembaga lainnya telah berhasil diraih Ridwan Kamil untuk Jabar.

Baca Juga: Tasikmalaya - Jakarta Hanya 45 Menit, Citilink Akan Terbang dari Bandara Wiriadinata

Baca Juga: Pilgub Jabar 2024: Adu Kuat Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi dan Uu Ruzhanul Ulum, INI KALKULASINYA!

Atas prestasinya itu pula, banyak kalangan yang berharap Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil, kembali mencalonkan diri di Pilgub Jabar 2024 untuk menjadi Gubernur Jabar di periode keduanya.

Bahkan lembaga survei Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) telah merilis 28 nama aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jawa Barat yang masuk dalam radar kandidat alternatif Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jabar 2024 untuk mendampingi Ridwan Kamil.

Sebanyak 28 ASN yang terdiri dari Eselon I dan II itu dibeberkan IPRC pada acara pemaparan hasil survei bertajuk "Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024: Menakar Calon Alternatif", di Kota Bandung, beberapa hari lalu di Bandung.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Jaswita, BUMD Pemprov Jabar, Pegiat Antikorupsi Serahkan Satu Bundel Data ke Kejati Jabar

Baca Juga: Nonton Jember Fashion Carnaval 2023 Mulai 1 Juni 2023: Ke Jember bisa Naik Kereta Api Pandalungan dari Jakarta

Dilansir dari Antara, Direktur Eksekutif IPRC Firman Manan menjelaskan, survei yang dilakukan IPRC ini mengambil sampel sebanyak 1.200 orang dengan metode penarikan sampel melalui multistage random sampling, dengan margin of error rata-rata sebesar 2,87 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Kata dia, survei dilakukan di 18 Kabupaten dan 9 Kota di Jawa Barat periode April 2023, di mana warga yang sudah mempunyai hak pilih atau berumur 17 tahun atau lebih diwawancarai secara langsung (tatap muka) dengan menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang telah dilatih.

Posisi Wagub memberikan pengaruh signifikan

Menurut Firman Manan, posisi wakil gubernur (Wagub) memberikan pengaruh signifikan dalam kriteria elektoral, dan dalam hal ini untuk menutupi atau melengkapi kelemahan calon gubernur. Idealnya, posisi Cawagub juga memenuhi kriteria pemerintahan yaitu mempunyai pengetahuan, pemahaman, kemampuan dan keterampilan dalam pengelolaan pemerintahan.

"Jadi membantu, mendampingi dan menjadi penasihat terdekat gubernur dalam mengelola pemerintahan pasca memenangkan pilgub," ujar Firman.

Baca Juga: Dipertanyakan, Usulan Menhan Prabowo pada Pertemuan di Singapura soal Resolusi Konflik Rusia-Ukraina

Selain itu, pencalonan birokrat menjadi wakil gubernur pun bukan hal yang baru. Berdasarkan pengalaman beberapa Pilgub Jawa Barat sebelumnya, elit birokrat juga sempat ada yang mencalonkan diri menjadi wakil gubernur.

Firman mencontohkan, seperti dalam Pilgub Jawa Barat Tahun 2013 hingga 2017 yaitu Lex Laksamana Zaenal maju mendampingi Dede Yusuf.

Beberapa nama elit birokrat yang banyak dipilih publik juga dinilainya memiliki rekam jejak yang baik dalam mengelola pemerintahan. Firman menilai beberapa di antara mereka memiliki kemampuan yang tepat untuk mendampingi Ridwan Kamil di periode kedua.

Selain itu, berpasangan dengan birokrat juga memiliki kecenderungan politik yang kecil. Hal ini berbeda dengan wakil gubernur yang juga dari golongan partai politik.

Tidak hanya itu, Firman menilai, memilih wakil dari kalangan birokrat juga bisa meminimalisir terjadinya kompetisi dalam memimpin. Pasalnya, jelasnya, kebanyakan wakil gubernur dari kalangan politik ada keinginan untuk maju kembali ke periode kedua menjadi gubernur.

"Nama birokrat ini paling tidak menjadi calon alternatif dari kalangan politisi, kepala daerah, dan partai politik," kata Firman.

Baca Juga: 4 Tempat ini Punya Nama Sama : Pasir Heunceut dan Eweranda, di KBB, Majalengka, Garut, dan Ciamis

Daftar nama 28 ASN kandidat Cawagub Jabar 2024

Adapun kandidat Cawagub Jabar dari kalangan ASN hasil survei IPRC periode April 2023, ungkap  Firman Manan, di urutan pertama muncul nama Dedi Supandi.

Saat ini Dedi Supandi yang menjabat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Jawa Barat menorehkan elektabilitas tertinggi yaitu 1,9 persen.

Di bawah Dedi Supandi (urutan kedua) adalah Setiawan Wangsaatmaja yang saat ini menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat dengan elektabilitas 1,2 persen.

Disusul urutan ketiga yaitu Asep Sukmana (sekarang menjabat Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga) Jawa Barat dengan elektabilitas 1,0 persen.

Selengkapnya ke 28 ASN yang masuk ke dalam radar kandidat alternatif Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jabar 2024 hasil survei IPRC antara lain: Dedi Supandi, Setiawan Wangsaatmaja, Asep Sukmaja. A Koswara, Bambang Tirtoyuliono, Dadi Iskandar.

Kemudian Nina Susana Dewi, Dani Ramdan, Moch Ade Afriandi, Dodo Suhendar, Wahyu Mijaya, Hery Antasari, Iip Hidajat, Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, Kusmana Hartadji, Dedi Taufik, Hermansyah, Rachmat Taufik Garsadi, Ai Saadiyah Dwidaningsih. Benny Bachtiar.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x