Network
Terlepas dari apakah percakapan dengan sesuatu yang tidak kelihatan itu nyata atau tidak, tetapi “informasi” disampaikan cukup menarik. Informasinya membuat kita menerawang jauh ke ribuan tahun lalu, membayangkan bagaimana gambaran dunia, khususnya awal kehidupan di planet bumi ini.
Ki Darma menjadi “nara sumber” untuk menguak sejarah ribuan tahun lalu lokasi situs Gunung Padang, melalui live YouTube (Sebelum Pukul Tiga) pada 9 Mei 2023. Nah, menurut Cecep, bahwa Ki Darma menyebutkan, bahwa dahulunya Gunung Padang berupa bangunan megah, ketika permukaan bumi kondisinya masih datar belum bergunung-gunung.
Baca Juga: Di Majalengka, Ada Gua Persembunyian Para Janda, Namanya Gua Ewe Randa
Namun Cecep juga membahas dari aspek teori sejarah, dengan mengutip informasi dari National Geographic bahwa situs Gunung Padang Cianjur diyakini merupakan piramida tertua di dunia. Bahkan Gunung Padang diyakini situs megalitik terbesar di Asia Tenggara, walau banyak yang belum mengetahui misteri pada tempat itu.
Cecep menyebutkan, ada informasi dari Ki Darma yang menyebutkan, sebelumnya situs Gunung Padang sebelumnya adalah sebuah bangunan megah. Bangunan tersebut dibuat oleh keturunan langsung Nabi Adam AS, yaitu Syits, sebagai tempat tinggal sekaligus untuk berdoa.
Kemudian, katanya, bangunan di Gunung Padang tersebut dikembangkan lagi oleh Nabi Khidir. Kemudian, bangunan dimaksud dijadikan semacam pusat peradaban pada sekitaran wilayah.
Baca Juga: Wanita Bikin Pria Tunduk, Hati-hati Ada Jin Pemikat, Ustadz Faizar Berikan Tips Menghindari
Antara zaman Nabi dan kaum pemujaan
Sebagai gambaran, Nabi Khidir adalah salah seorang nabi yang diutus oleh Allah Swt untuk menyampaikan ajaran tauhid. Nabi Khidir disebutkan punya mukjizat mampu mengubah kondisi alam, misalnya mengubah tanah gersang menjadi subur banyak rumput dan pepohonan.
Soal apakah Nabi Khidir sudah wafat atau belum, masih menjadi misteri, tetapi diyakini sampai kini beliau masih hidup. Diyakini, Nabi Khidir baru akan meninggal sebagai manusia, ketika dunia ini kiamat.
Kembali kepada soal Gunung Padang, tidak diceritakan, kemana kemudian Nabi Khidir pergi dari Gunung Padang. Setelah Nabi Khidir tidak ada lagi di Gunung Padang menyampaikan ajaran tauhid dan menebar ilmu, kehidupan di sekitar malah kembali ke zaman pemujaan.
