LELANG Ulang Tol Getaci Sebentar Lagi, Ini Persiapan yang Dilakukan Kementerian PUPR, 3 BUMN Ikut Betarung?

- 28 Maret 2023, 10:08 WIB
Di sinilah lokasi rencana pembangunan Junction Gedebage yang menjadi titik awal tol Getaci. Lelang ulang sebentar lagi digelar. Kemungkinan ada 3 BUMN akan ikut bertarung
Di sinilah lokasi rencana pembangunan Junction Gedebage yang menjadi titik awal tol Getaci. Lelang ulang sebentar lagi digelar. Kemungkinan ada 3 BUMN akan ikut bertarung /Antara/Raisan Al Farisi/

DESKJABAR – Bulan Maret sudah di pengujung. Berarti lelang ulang proyek Tol Getaci tinggal sebentar lagi. Kementerian PUPR sendiri sebelumnya sudah melakukan berbagai persiapan untuk pelaksanaan lelang ulang. Akankah 3 BUMN akan ikut tergabung dalam konsorsium baru untuk bisa memanangkan proyek tol terpanjang di Indonesia tersebut?

Seperti diketahui, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian sebelumnya menyatakan bahwa kegiatan lelang ulang proyek Tol Getaci atau Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap akan dilaksanakan April atau Mei 2023.

Baca Juga: LOKASI Simpang Susun dan Exit Tol Getaci Seksi 1, Ada Ruas Tol di Atas Terowongan Lingkar Nagreg

Lelang ulang dilakukan setelah konsorsium pemenang lelang Tol Getaci pada 2020 akhirnya bubar dan dinyatakan tidak mencapai financial close hingga tengat waktu yang telah ditentukan.

Bubarnya konsorsium yang dimotori atau sebagai lead PT Jasa Marga, terjadi  setelah PT Waskita Karya menyatakan mundur dari konsorsium  karena menurut SVP Corporate Secretary Novianto Ari Nugroho pada Januari 2023, perusahaan sedang dalam masa restrukturisasi dan likuiditas perusahaan yang terbatas.

Persiapan Lelang Ulang

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meresmikan Cteative Center Kota Tasikmalaya pada 21 Februari 2023 mengemukakan bahwa lelang ulang yang terjadi dalam proyek Tol Getaci merupakan hal yang wajar di proyek infrastruktur.

Menurutnya, lelang ulang dalam proyek konstruksi adalah sebuah  hal lumrah sebagai upaya pemerintah untuk mendapatkan pelaksana yang terbaik.

"Kalau investor tidak meyakinkan, walau pun jumlahnya banyak, negara tidak boleh memaksakan pilihan yang nanti tidak visible," kata Ridwan Kamil saat itu.

Justru menurutnya, langkah lelang ulang dinilai lebih baik jika ternyata proyek pembangunannya dianggap berisiko mangkrak. Menurutnya, memaksakan pelaksana yang meragukan atau tidak memenuhi syarat mekanisme lelang, dianggap berisiko mangkraknya pelaksanaan pembangunan.

Baca Juga: BI Jabar Siapkan Uang Tunai Rp 18,3 Triliun Hadapi Idulfitri 2023 Serta Rincian Kebutuhan Berdasarkan Wilayah

Lelang ulang pernah juga dilakukan dalam proyek jalan tol yakni di proyek Tol Batang-Semarang sejauh 75 kilometer. Setelah mangkrak bertahun-tahun akhirnya pembangunannya bisa dilanjutkan setelah dilakukan lelang ulang.

Untuk mempersiapkan pelaksanaan lelang ulang Tol Getaci, Kementerian PUPR sudah melakukan berbagai persiapan.

Seperti dikemukakan Hedy Rahadian menegaskan bahwa guna mempercepat pembangunan proyek Tol Getaci, pihaknya  merubah skema kerjasama dari skema unsolicited menjadi solicited atau proyek atas prakarsa pemerintah.Dengan perubahan skema ini maka tahapan perencanaan proyek akan berlangsung lebih ringkas.

Selain itu, menurutnya agar tidak terulang kejadian konsorsium pemenang tender yang bubar karena gagal mencapai financial close, maka kepesertaan lelang tol Getaci juga diperketat, terutama terkait dukungan pendanaannya.

Hal ini penting mengingat proyek calon tol terpanjang di Indonesia tersebut akan menghabiskan anggaran yang sangat besar yakni mencapai Rp 56 triliun.

Dengan perubahan skema dari unsilocited menjadi solicited maka ada kemungkinan lelang ulang dilakukan secara terbuka.

Skema solicited dimana proyek merupakan inisiasi pemerintah. Kalau unsolicited, proyek merupakan inisiasi pihak swasta. Dalam prosesnya ada perbedaan dalam perencanaan proyek, dan biasanya proses solicited akan lebih cepat.

Baca Juga: CATAT Jam Tayang Laga Kedua Timnas Burundi vs Indonesia Hari Ini di Bekasi, Shin Tae-yong Fokus Pada Hal Ini

Demikian pula dalam proses lelang ada perbedaan. Dalam skema solicited maka lelang dilakukan secara terbuka. Sedangkan dalam skema unsolicited, lelang dilakukan secara terbatas dengan harapan pemenangnya adalah pihak swasta yang menginisiasi atau mengusulkan proyek tersebut.

Bisa jadi Kementerian PUPR merubah skema dari uncolicited menjadi solicited karena ada beberapa alasan yakni mempercepat perencanaan proyek, dan yang kedua adalah dari sisi perencanaan (termasuk di dalamnya hasil uji kelayakan dsb.) sudah ada dari hasil lelang sebelumnya.

Perubahan skema ini juga sebelumnya dilakukan Kementerian PUPR atas proyek tol Akses Patimban (Subang) yang akan dimulai tahun 2023.

Saat market sounding pada tahun 2021, Kementerian PUPR memutuskan merubah skema unsolicited menjadi solicited, sebagai upaya untuk mempercepat perencanaan pembangunan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan saat itu bahwa dengan  perubahan skema KPBU proyek tol akses Patimbang tersebut, bakal lebih menguntungkan dan menarik bagi investor.

Akankah 3 BUMN ikut Bertarung?

Sementara itu, Staf Khusus (Stafsus) III BUMN Arya Sinulingga sebelumnya mengatakan bahwa dalam upaya mempercepat pembangunan Tol Getaci,selain swasta pihaknya juga mempersilakan BUMN Karya yang sehat untuk ikut lelang.

"Silakan kalau mereka mau ikut, sambil melihat kondisi keuangan dan kesehatan korporasi masing-masing BUMN," kata Arya kepada wartawan di Jakarta, Jumat 17 Februari 2023.

Baca Juga: Head to Head Persija vs Persib, Achmad Jufriyanto: Paling Penting Maung Bandung Siapkan Satu Hal Ini

Apakah dalam proses lelang ulang proyek Tol Getaci akan ada BUMN karya yang akan ikut bertarung didalamnya?

Kemungkinan ada sejumlah BUMN ikut dalam proses lelang ulang proyek Tol Getaci cukup terbuka lebar. Ada beberapa alasan.

Pertama. Biasanya dalam proyek-proyek infrastruktur besar, apalagi dengan pendanaan yang cukup besar, biasanya perusahaan-perusahaan BUMN ikut terlibat di dalamnya, seperti halnya yang terjadi di Proyek Ibu Kota Negara (IKN), Tol Cisumdawu, Tol Akses Patimban.

Kedua. Sejumlah perusahaan BUMN yakni PT PP dan Adhi Karya sebelumnya sudah menyatakan minatnya ikut bermain di proyek Tol Getaci.

Sebelumnya, tersiar kabar PT PP kembali berminat di proyek tol Getaci. Mereka  telah mempertimbangkan untuk ikut lelang ulang proyek tersebut. Bahkan mereka telah menyiapkan dana anggaran belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp3,43 triliun.

Namun menurut Sekretaris Perusahaan PT PP, Bakhtiyar Efendi, keikutsertaan PT PP di tender ulang Tol Getaci masih dalam tahap peninjauan ulang kelayakan investasi.

Menurutnya, rencana keikutsertaan PT PP dalam proyek Tol Getaci sesuai dengan strategi perusahaan di tahun 2023 yang akan lebih prudent dalam lini bisnis investasi.

Sedangkan PT Adhi Karya mengindikasikan ketertarikannya di proyek tersebut. Mereka sedang mengkaji ulang untuk ikut lelang tol Getaci. Hal itu dikemukakan VP Corporate Secretary ADHI Farid Budiyanto. Menurutnya, saat ini pihaknya masih menunggu dan melihat hasil kajian untuk proyek Tol Getaci.

Farid mengatakan, perseroannya akan mengukur kemampuan untuk berinvestasi dalam proyek tol sepanjang 206,65 kilometer tersebut. Pihaknya akan melihat potensi dari proyek tol ini, mengingat akan menghabiskan investasi yang sangat besar yakni Rp 56,2 triliun.

Ketiga, Jasa Marga diperkirakan akan ikut kembali dalam lelang ulang, karena bagaimanapun, mereka termasuk dalam pihak yang menginisiasi pembangunan Tol Getaci.

Namun yang jadi pertanyaan, akankah mereka tergabung dalam satu konsorsium yang sama, atau mereka akan saling bertarung dalam konsorsium yang berbeda?

Kemungkinan yang terjadi adalah, bisa saja ketiga BUMN ini bergabung dalam konsorsium yang sama, mengingat dari sisi pendanaan ini akan lebih mudah. Mengingat proyek ini akan membutuhkan anggaran besar yakni Rp 56 triliun. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x