GUBERNUR Jabar Pastikan Proyek Tol Getaci Berlanjut, 2 Tahun ke Depan Sudah Tembus Tasikmalaya

- 22 Februari 2023, 06:16 WIB
Ilustrasi jalan tol. Gubernur Jabar Ridwan Kamil pastikan proyek tol Getaci jalan terus.
Ilustrasi jalan tol. Gubernur Jabar Ridwan Kamil pastikan proyek tol Getaci jalan terus. /Instagram @pupr_bpjt/

DESKJABAR – Di tengah belum ada kabarnya terbaru pelaksanaan lelang ulang, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memastikan bahwa proyek tol Getaci terus berlanjut. Bahkan dia menghitung dalam  2 tahun ke depan jalan tol ini sudah sampai ke Tasikmalaya. Saat ini pembebasan lahan sudah mencapai wilayah di desa-desa di Kabupaten Garut yang lahannya terdampak proyek pembangunan tol tersebut.

Hal itu dikemukakan Gubernur Jabar  saat meresmikan Creative Center Dadaha, Kota Tasikmalaya pada Selasa 21 Februari 2023. "Jadi Tol Getaci jalan terus, itu berita baiknya," kata pria yang akrab dipanggil Kang Emil tersebut.

Baca Juga: UPDATE Tol Getaci, Setelah Tasikmalaya Banjar Inginkan Exit Tol di Wilayahnya, Siapkan Lokasi di Situbatu

Menurutnya, saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan, terutama di ruas tol Getaci tahap 1 yang membentang dari Gedebage (Kota Bandung) -Garut-Tasikmalaya, yang pembangunannya akan dimulai pada tahun 2024.

Sebelumnya Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengemukakan untuk proyek tol Getaci tahap 1 akan ditawarkan terlebih dahulu pada lelang ulang yang akan dilaksanakan April atau Mei 2023.

Untuk itulah, proses pembebasan lahan diutamakan di wilayah-wilayah yang akan masuk dalam pembangunan tahap 1, dan saat ini menurut Ridwan Kamil proses pembebasan lahan baru mencapai wilayah Kabupaten Garut.

2 Tahun ke Depan Tembus Tasikmalaya

Mengutip dari laman Antara, Ridwan Kamil memaparkan perkembangan terbaru dari rencana pembangunan proyek tol Getaci yang akan membentang sepanjang 206,65 kilometer dari Gedebage hingga Cilacap.

Dia memastikan bahwa pembangunannya terus berlanjut, dan saat ini dalam tahapan proses pembebasan lahan yang pelaksanaannya sudah mencapai wilayah Garut.

"Dari Garut pasti kan Tasik ya," katanya.

 Untuk itu, Gubernur Jabar itu meminta masyarakat untuk bersabar karena dalam hitungan 1 atau 2 tahun ke depan pembangunan tol Getaci sudah akan tembus hingga ke Kota Tasikmalaya.

Dia juga memastikan ada kemauan politik untuk melanjutkan pembangunan calon jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut. Hal ini terbukti dari proses pembebasan lahan yang masih terus berjalan.

"Sabar aja, dalam hitungan satu dua tahun nanti tembus ke sini (Tasikmalaya)," katanya.

Menurut dia, keberadaan tol di Tasikmalaya akan memberikan dampak yang positif bagi pembangunan daerah, seperti halnya Kota Tasikmalaya karena akan ada banyak akses orang yang akhirnya perekonomian berkembang.

Pembayaran Ganti Rugi dan Pengukuran Ulang

Mengutip dari YouTube Nirwati Channel, di kolom komentar banyak warga yang lahanya terdampak proyek tol Getaci, mempertanyakan kepastian pembayaran uang ganti rugi, karena hingga saat ini belum ada perkembangan lanjutan.

Baca Juga: Cara Mengoperasikan Sepeda Listrik Beam dan Testimoni Pengguna, Netizen: Pindahkan Beam ke Dalam KRB

Tahapan proses pembebasan lahan sendiri berlangsung dengan penuh dinamika karena dari hasl pertemuan antara tim Appraisal dengan warga yang terdampak sudah berjalan hingga desa-desa di wilayah Garut.

Namun ternyata hingga saat ini kabar yang beredar baru warga di Desa Cigentur dan Kaangtunggal, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung yang sudah mendapatkan pembayaran uang ganti rugi. Sementara di desa lain belum dilakukan.

Bahkan, di sejumlah desa yang lahannya terdampak proyek tol Getaci, pembayaran uang ganti rugi masih jauh karena prosesnya belum selesai baik dalam hal ukuran luas lahan maupun soal kesepakatan harga yang lahan yang ditawarkan tim Appraisal.

Dalam hal ukuran luas tanah yang terdempak, ternyata masih ada proses pengukuran ulang di sejumlah desa, karena ada ketidaksesuaian dalam hal luasan tanah yang terdampak. Pengukuran ulang terjadi di Desa Srirahayu, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung dan Desa Hegarsari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.

Di kolom komentar di YouTube Nirwati Channel, seorang warga Desa Srirahayu mengatakan, lahannya harus dilakukan pengukuran ulang karena ukuran tanahnya berkurang.

“Alhamdulilah pengukuran ulang  ds sri rahayu atos dinten senen,” tulis @ai lah.

“Kirang ukuran tanahna,” tulis @ai lah, menjawab pertanyaan dari warga lainnya.

Ada juga warga Desa Hegarsari yang menanyakan kapan pengukuran ulang di desanya, karena sudah dua pekan tidak ada kabar.

“Pak ari pengukuran Ulang di desa hegarsari iraha pak? Atos 2 migguan Te aya kabar wae desa tehnya,” Tanya @Taufik Hidayat.

Baca Juga: PEMESANAN Tiket Kereta Api Lebaran 2023 Sudah Dibuka, Catat Jadwalnya Jangan Sampai Terlewat

“Kapan pengukuran ulang di desa Hegarsari pak,” Tanya @Nandan.

Sementara di wilayah Kabupaten Bandung juga ada sejumlah desa yang lahannya terdampak proyek tol Getaci, kecewa karena harga yang ditawarkan ternyata dinilai murah hanya sekitar Rp 400 ribuan per meter.

Harga ini dinilai jauh dari harga yang ditawarkan kepada warga yang lahannya terdampak proyek jalan tol lain di wilayah Jawa Tengah.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x