Namun pada jalan raya Manonjaya-Banjar di Desa Situbatu ada sebuah industri kayu lapis, yang tampaknya cocok bagi lingkungan sekitar. Sebab, masyarakat di Banjar banyak yang memiliki hutan kayu, dimana kehadiran industri kayu lapis mendukung produksi dan pemasaran.
Baca Juga: Kampung di Majalengka Ini Banyak Rumah Mewah Hasil Usaha Keripik
Melihat kawasan Desa Situbatu, sebenarnya merupakan kawasan relatif tenang, dimana kehidupan masyarakatnya memiliki kultur hutan dan kebun rakyat, dan sawah. Komoditas dihasilkan adalah kayu-kayuan, pisang, padi, dsb.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Banjar, Sony Harison optimis usulan mereka soal exit tol Getaci di wilayahnya akan terpenuhi. Kabarnya, mereka sudah melakukan sejumlah persiapan.
Dilansir laman galuh.id, Sony mengatakan sudah menentukan titik koordinatnya untuk calon exit tol Getaci, yakni di Kelurahan Situbatu, Kecamatan Banjar, Kota Banjar.
Baca Juga: Tol Cisumdawu Beroperasi Penuh, Ini Jenis Bisnis Bertahan di Jalur Lama Sumedang dan Majalengka
Sony berdalih, bahwa usulan exit tol Getaci di wilayahnya, bertujuan agar Banjar tidak menjadi “kota mati”. Bahkan, ia mengatakan sudah menyusun tata ruang tata wilayah yang baru di sekitaran lokasi keinginan exit tol Getaci.
Soal usulan ada exit tol Getaci, Sony mengatakan adalah memenuhi keinginan Deputi Kementerian PUPR, agar daerah sekitar exit tol “dibenahi dan dipercantik” demi kehadiran investor.
Sementara itu, Kementerian PUPR diketahui masih akan melakukan lelang ulang untuk proyek bisnis jalan tol Getaci. Sebab, konsorsium yang pernah dibentuk, kemudian bubar karena sejumlah penyebab. ***