AKANKAH Ground Breaking Tol Getaci Kembali Tertunda, Padahal Ada 3 Konglomerat Papan Atas Didalamnya

- 15 Januari 2023, 06:10 WIB
Ilustrasi jalan tol. Akankah ground breaking pembangunan tol Getaci dimulai Triwulan II 2023?
Ilustrasi jalan tol. Akankah ground breaking pembangunan tol Getaci dimulai Triwulan II 2023? /dok. PT Jasa Marga/

DESKJABAR – Baru-baru ini Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum kecewa karena ada kabar pembangunan Tol Gedebage – Tasikmalaya-Cilacap atau tol Getaci ditunda, terutama untuk tahap 2 Tasikmalaya – Cilacap.

Jangankan untuk pembangunan tahap 2, rencana pembangunan tahap 1 di seksi 1 saja yakni dari Gedebage-Garut utara, sampai saat ini belum ada kejelasan.

Sebab, rencana ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan tol Getaci sudah sejak tahun 2022, namun kenyatannya sampai awal tahun 2023, belum ada kepastian.

Baca Juga: KABAR Tol Getaci, 2 Desa Sudah Terima Ganti Rugi, Inilah Daftar Desa yang Dilalui Tol di Kabupaten Bandung

Akankah ground breaking mengalami penundaan lagi karena ada suatu masalah?

Padahal, dibalik rencana pembangunan calon tol terpanjang di Indonesia itu ada 3 konglomerat papan atas Indonesia yang terlibat di dalamnya.

Berapa Kali Ground Breaking Tertunda?

Wagub Uu Ruzhanul  sebelumnya mengemukakan bahwa kehadiran tol Getaci adalah dambaan warga Jawa Barat selatan seperti Garut, Tasikmalaya, Banjar, Ciamis, dan Pangandaran.

Mereka membutuhkan akses lalulintas untuk mendukung mobilitas warga dan ekonomi wilayah tersebut, yang selama ini selalu dihadapi pada masalah kemacetan untuk bisa ke Kota Bandung.

Rencana pembangunan tol Getaci yang membentang sejauh 206,65 kilometer yang melintas 2 provinsi yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah disambut suka cita.

Sayangnya, kapan pembangunan tol tersebut akan dimulai tidak mendapat kepastian dalam setahun terakhir.

Pada 24 Januari 2022, saat meresmikan Tol Cisumdawu seksi 1, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa ground breaking pembangunan tol Getaci akan dilakukan sepekan kemudian.

"Pekan depan akan mulai ground breaking Tol Cileunyi sampai Cilacap," kata Ridwan Kamil, seusai meresmikan Seksi Satu Tol Cisumdawu, di Gerbang Tol Cileunyi Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Setuju Kontrak Jangka Panjang, Teja Paku Alam Bakal Berseragam Persib Bandung Hingga 2027

Namun kenyatannya, rencana itu tidak terwujud hingga saat ini atau bulan pertama tahun 2023.

Demikian pula Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono seperti dikutip dari laman pu.go.id pada Februari 2022 menyatakan bahwa pembangunan tol Getaci akan dimulai pada tahun 2022 dan diharapkan rampung pada 2024.

Tetapi juga sampai sekarang tidak ada implementasinya.

Triwulai II 2023 Mulai Dibangun

Sementara itu mengutip dari YouTube Toll Road Indonesia yang tayang Sabtu 14 Januari 2023 melaporkan bahwa rencananya tol Getaci akan memulai pembangunannya pada Triwulan II tahun ini yakni antara Maret hingga Mei 2023.

Saat ini perkembangan terbaru bahwa pertemuan tim appraisal dengan masyarakat yang lahannya terdampak proyek tol Getaci sudah berlangsung sejak Desember 2022.

Dalam pekan ini pertemuan sudah berlangsung di wilayah Garut, salah satunya di Desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut.

Pada Desember 2022 YouTube YouTube Nirwati Channel melaporkan, puluhan warga dari dua desa yang terdampak pembangunan jalan tol Getaci yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sudah menerima uang ganti rugi.

Baca Juga: Hasil Malaysia Open 2023 Hari Ini: Victor Axelsen Makin Menggila, Kanta Tsuneyama Dibuat Pontang-panting

Adapun kedua desa yang warganya sudah menerima uang ganti rugi Tol Getaci adalah Desa Cigentur dan Desa Karangtunggal, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung. Penyerahan uang ganti rugi lahan dilakukan pada Senin, 26 Desember 2022.

Seperti yang pernah dikemukakan Uu sebelumnya bahwa tidak akan ada pembangunan fisik sebelum pembayaran uang ganti rugi selesai.

Jika bulan ini pembahasan ganti rugi sudah sampai di wilayah Garut, maka pembangunan seksi 1 dari Gedebage ke Garut utara sepanjang 45,20 kilometer mudah-mudahan bisa segera dimulai pada Triwulan II tahun ini.

Sosok HM Yusuf Hamka si raja tol juga berada di balik tol Getaci
Sosok HM Yusuf Hamka si raja tol juga berada di balik tol Getaci

3 Konglomerat Dibalik Proyek Tol Getaci

PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) dalah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang akan mengoperasikan Jalan tol Getaci. Anggaran pembangunan tol ini mencapai Rp 56 triliun.

PT JGC merupakan perusahaan patungan dengan porsi kepemilikannya adalah : Wika 10%, Jasa Marga 32,5%, PT PP 10%, Waskita 20%, serta sisanya 27,5% dipegang PT Daya Mulia Turangga, PT Gama Group, dan PT Jasa Sarana.

Baca Juga: NGILER ABIS, 5 Wisata Kuliner Khas Yogyakarta Dekat Malioboro, Ada Angkringan Kopi Joss yang Legendaris

Ternyata kalau kita cermati, porsi kepemilikan di BUMD Jabar yakni di PT Jasa Sarana per 31 Desember 2020, porsinya adalah  Pemprov Jabar 79,11 persen, PT Indec Internusa 0,16 persen, PT Bakrieland Development Tbk 3,75 persen, dan PT Citra Marga Nusaphala Persada sebesar 16,95 persen.

Ternyata pemegang saham utama PT Cintra Marga Nusaphala Persada adalah Yusuf Hamka, yang dikenal sebagai raja tol, konglomerat yang hidup bersahaja.

Sedangkan PT Bakrieland Development adalah perusahaan milik konglomerat papan atas Indonesia juga yakni Bakrie.

Satu lagi konglomerat yang terlibat di proyek tol Getaci adalah pengusaha perkebunan papan atas di Indonesia yakni Martua Sitorus, yang merupakan pemilik dari PT Gama Group. Martua dikenal sebagai salah satu orang terkaya dIndonesia. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x