Pertanian Purba Dilakukan di Cirebon untuk Pemulihan Lingkungan Bekas Galian C

- 24 Desember 2022, 08:56 WIB
Di Kota Cirebon, Jawa Barat, pola pertanian purba digunakan untuk pemulihan lingkungan bekas galian C,
Di Kota Cirebon, Jawa Barat, pola pertanian purba digunakan untuk pemulihan lingkungan bekas galian C, /Instagram @dkppp_kotacirebon

DESKJABAR – Pola pertanian terus berkembang disesuaikan dengan perkembangan zaman, dimana pertanian modern dianggap lebih maju.

Tetapi pola pertanian ala zaman purba sebenarnya sampai kini memiliki manfaat kelebihan, dan digunakan kepentingan pemulihan lingkungan.

Di Jawa Barat, pola pertanian purba juga masih digunakan karena secara teknis cocok untuk kondisi tertentu.

Bahkan di Eropa pun, pertanian purba menjadi teknis bagus untuk pemulihan lingkungan.

Baca Juga: Sawit untuk Pengawet Buah dan Sayuran, Inovasi Pertanian Berkelanjutan Ramah Lingkungan

Pola dan cara pertanian purba

Di Kota Cirebon, Jawa Barat, pola pertanian purba digunakan untuk pemulihan lingkungan bekas galian C, melalui budidaya jagung.

Di Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, pihak Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Cirebon, melakukan penanaman jagung metode purba pada bekas tambang galian C di RW 04 Surapandan, Kelurahan Argasunya, Jumat, 23 Desember 2022.

Baca Juga: Pohon Beringin, Dianggap Angker Tetapi Sangat Manfaat Tinggi Bagi Lingkungan Hidup di Jawa Barat

Pada Instagram @dkppp_kotacirebon, Jumat, 23 Desember 2022, kegiatan penanaman jagung dengan motode purba itu dilakukan oleh Kelompok Tani Argasunya, dengan mendapat penyuluhan dari Bidang Pertanian dan Peternakan DKPPP Kota Cirebon serta petugas penyuluh lapangan.

Tujuan usaha pertanian budidaya jagung dengan metode purba ini, bertujuan agar lahan tidur bekas galian C menjadi produktif, sekaligus pemberdayaan masyarakat sekitar.

Diketahui hal umum, penambangan bahan galian C juga berdampak terhadap lingkungan.

Dampak sering terjadi akibat galian C, yaitu bentang sungai yang semakin melebar dan dalam, longsor di tepi sungai, jalan desa menjadi rusak, serta pencemaran udara.

Nah soal bencana longsor, diketahui sedang banyak terjadi di Jawa Barat pada musim hujan akhir tahun 2022, serta kemungkinan awal 2023.

Baca Juga: Pohon Kiara di KBB (Kabupaten Bandung Barat) dan Majalengka, Dikhawatirkan Ramai Jadi Pesugihan Pemilu 2024

Sebagai gambaran, pola pertanian purba merupakan cara-cara yang dilakukan ketika ratusan lalu.

Penggunaan pertanian purba di Eropa

Dikutip DeskJabar dari laman Horizon The EU Research & Inovation Magazine (Majalah Inovasi dan Riset Uni Eropa) terbitan 6 Maret 2018, disebutkan, bahwa di Eropa, pola pertanian purba digunakan dalam pemulihan lingkungan dampak perubahan iklim.

Penerapan pertanian purba untuk pemulihan lingkungan di Eropa, dengan menggunakan metode dari Profesor Jose Maria Martin Civantos dari Departemen Sejarah Universitas Granada, Spanyol, melakukan penelitian sejarah pertanian purba di Spanyol, Italia, dan Albania melalui Proyek Memola.

Dari hasil penelitian Profesor Jose Civantos tersebut, kemudian diketahui, bahwa berabad-abad lalu, petani dan masyarakat perdesaan di Eropa beradaptasi menjadi ahli dalam pengelolaan air, tanah, tanaman, dan hewan untuk menjaga tanah mereka tetap subur dan produktif.

Baca Juga: Di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Pohon Kiara Tua Ini Sumber Air Besar dari Hutan di Cikalong Wetan

Praktek pertanian purba membantu masyarakat perdesaan menahan tekanan berkala, seperti kekeringan dan kelangkaan pangan.

“Dalam perlombaan modernisasi, intensifikasi produksi dan daya saing, kita telah mengabaikan, melupakan atau bahkan (membuang) semua pengetahuan itu, semua warisan itu, semua kekayaan itu,” kata Prof. Martín Civantos.

Para peneliti melakukan survei menggunakan teknik pemindaian laser yang disebut LIDAR dan membuat peta 3 dimensi sistem irigasi canggih berusia lebih dari seribu tahun.

Ini digunakan untuk menyalurkan air dari daerah surplus ke daerah permintaan.

Bahkan, tim tersebut bekerjasama dengan siswa sekolah menengan yang menggunakan video game Minecraft yang snagat populer untuk menciptakan dunia 3D interaktif. mendemonstrasikan sistem irigasi yang penting secara budaya. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Instagram @dkppp_kotacirebon Horizon The EU Research & Inovation Magazine


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x