DESKJABAR - Gempa Cianjur menyisakan duka mendalam, terutama untuk para korban dan keluarganya. Kita sudah sewajarnya berempati dan mengungkapkan simpati dengan banyak cara. Namun hati-hati jangan salah mengungkapkan ya.
Bisa jadi maksud kita mengungkapkan simpati, tetapi malah memperkeruh suasana duka yang terkena musibah gempa atau penderitaan lain.
Menurut psikiater dr.Santi Yuliani,M.Sc.,Sp.KJ, cara kita mengemukakan kata-kata atau kalimat empati hendaknya dicermati sehingga tidak menambah duka lebih dalam terhadap korban gempa atau musibah lainnya.
Spesialis stimulasi otak (brain stimulation specialist) ini mengemukakan beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk menghadapi para korban gempa atau musibah lainnya.
Kehilangan, katanya, jelas merupakan hal yang berat dan pasti tidak mudah untuk dilupakan. Jadi, wajar jika seseorang yang tertimpa musibah, seperti halnya korban gempa Cianjur butuh waktu untuk menerima keadaan traumatis tersebut.
"Aku ada disini apabila kamu butuh teman bicara atau butuh bantuan," begitu kira-kira kita mengungkapkan rasa empati, tentu bisa diungkapkan dengan berbagai kata dan kalimat simpati.
Santi mengingatkan, masing-masing orang butuh waktu berbeda untuk pulih dan menerima keadaan yang menimpanya, seperti musibah gempa Cianjur ini.
Jangan paksa mereka, tambahnya, untuk segera bangkit apalagi tidak memberi kesempatan pada mereka untuk memproses rasa dukanya.