Network
DESKJABAR - Warga bersama sama dengan Satgas Subsektor 8 Ciranjeng Kabupaten Bandung melakukan pemeliharaan bantaran sungai DAS Citarum.
Pemeliharaan DAS Citarum di wilayah Subsektor 8 Ciranjeng selain melibatkan Satgas Citarum juga masyarakat dan Paguyuban Rebbana.
Dansubsektor 8 wilayah Ciranjeng Peltu Amran mengatakan pemeliharaan DAS Citarum libatkan masyarakat sekitar Desa Sukamukti dan Bojongkunci.
"Saya mengajak seluruh elemen warga untuk menjaga keindahan Citarum dengan melakukan bersih-bersih di sekitar bantaran sungai," kata Amran kepada Deskjabar.com, Kamis 17 November 2022.
Baca Juga: CATAT, Pemkot Bandung Wacanakan Pembatasan Acara Tahun Baru Gara Gara Peningkatan Kasus Covid-19
Sementara itu, Ketua Rebbana Syahrul menuturkan, dalam rangka mensukseskan program Citarum Harum pihaknya sangat konsen dan peduli serta bersinergi dengan Satgas Citarum.
"Setelah melakukan koordinasi dengan Satgas Citarum mereka hanya 4 orang saja yang bertugas untuk melakukan pembersihan bantaran sungai," kata Syahrul.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya menularkan energi positif ini dari hal kecil dengan harapan warga di bantaran sungai bisa melihat sinergi komunitas dengan Satgas Citarum Harum dalam pemeliharaan sungai.
Sementara itu Ketua Rukun Warga (RW) 11 Desa Sukamuti Kecamatan Katapang, Zaenal Mutaqin menuturkan antusias warga untuk menjaga kebersihan bantaran sungai dan aliran sungai sangat tinggi.
Baca Juga: Pemprov Jabar Buka Lowongan Kerja untuk Tenaga Kesehatan, Dibutuhkan 731 Formasi
"Dengan ikut terlibat membersihkan bantaran sungai bersama Satgas Citarum Harum Wilayah Ciranjeng bersama komunitas," kata Zaenal.
Hal yang sama disampaikan Ketua Rukun Warga (RW) 12 Desa Sukamukti, Agus Latif untuk mengajak warga menjaga DAS dan bantaran sungai Citarum dengan cara lain.
"Karena cara yang biasa seperti berkumpul di di ruang RW atau lain sebagainya," kata Agus sudah tidak aneh hingga tidak digubris.
Maka pihaknya dalam mengajak warga untuk memeliharan sungai dengan cara berbeda yang dianggap bersahabat dan kekeluargaan.
"Yaitu melakukan obrolan ringan sambil ngopi di rumah dengan jumlah warga dua orang dan itupun sudah terjadwal," kata Agus.
Dengan cara itu, lanjutnya, masyarakat sudah mulai mengerti dan menyadri arti memelihara DAS sungai meski tidak secara keseluruhan.***
