Google Doodle Merayakan Tempe Mendoan, Padahal Hari Ini dan Besok Pedagang Mogok Jualan

- 29 Oktober 2022, 08:09 WIB
Google doodle 'Merayakan Tempe Mendoan' di tengah para pedagang mogok jualan akibat harga naik terus.
Google doodle 'Merayakan Tempe Mendoan' di tengah para pedagang mogok jualan akibat harga naik terus. /Picxabay/Bintang_Galaxy/

DESKJABAR - Google Doodle memperlihatkan potongan tempe dan kalau diklik disebutkan "Merayakan Tempe Mendoan". Merayakan di tengah pedagang tempe dan tahu mogok jualan.

Ya, mulai hari ini hingga besok para pedagang tempe dan tahun mogok jualan. Pasalnya harga tahu dan tempe naik terus akibat dari harga kedelai yang meroket.

Google menampilkan doodle tempe mendoan tersebut berkaitan dengan makanan tersebut merupakan bagian ikonik dari masakan Indonesia yang dinyatakan sebagai Warisan Budaya Takbenda pada hari ini setahun lalu, tepatnya 29 Oktober 2021.

Baca Juga: Kabar Gembira! Agar tak Andalkan Impor, BRIN dan Banyak Pakar Lakukan Riset Obat Diabetes, Biosimilar Insulin

Dalam tampilan doodle itu terlihat ada seorang wanita bersanggul memegang tampah berisi potongan tempe dan tempe mendoan. Sementara di latar belakang seorang pria sedang menggoreng tempe dan di beberapa bagian doodle terlihat gambar kedelai dan tempe mentah.

Dalam laman resmi Google Doodle, tempe awalnya didokumentasikan pada 1600-an di Desa Tembayat, Klaten, Jawa Tengah. Hal itu juga tercatat dalam Serat Centhini, kompilasi dua belas jilid kisah dan ajaran Jawa yang ditulis dalam bentuk syair terbitan Tahun 1814.

Sayang hari ini Sabtu dan besok Minggu 30 Oktober 2022 pedagang tempe tahu di Bandung, mogok berjualan.

Baca Juga: Jadwal Lengkap BWF World Junior Championships 2022 Hari Ini: Ester Akan Hadapi Tunggal Putri Cina di Semifinal

"Iya, hari ini sampai besok katanya tukang tempe dan tahu tidak jualan, mogok. Soalnya kedelainya naik terus karena belinya impor," ujar Ny. Ginting, pemilik warung di Griya Bandng Asri 2 Kabupaten Bandung, Sabtu 29 Oktober 2022.

Namun demikan ia masih berjualan tempe meskipun harganya naik, beda Rp 500 per bungkus bila dibandingkan harga kemarin.

"Saya beli sembunyi-sembunyi, tukang dagangnya keliling mendekati mobil komsumen. Kalau ketahuan pedagang lain kan pasti ditegur atau malah digebukin pedagang yang mogok ," ujarnya melanjutkan.

Baca Juga: CEPET KAK, Klaim Kode Redeem FF 29 Oktober 2022, Terbaru, Rebut Hadiah Skin Favorit dan Keren, GRATIS GARENA

Menurutnya, permintaan akan tahu dan tempe di wilayah kompleksnya cukup tinggi. Setiap hari jualan tahu dan tempe selalu habis meskipun sekarang harga sedang naik. Ia menjual sebungkus tahu yang tadinya Rp 6.000 menjadi Rp 6.500.

"Ukuran tahu pun kelihatannya mengecil, atau kalau yang besar jumlahnya berkurang satu," ujarnya.

Demikian juga dengan tempe naiknya Rp 500 dari satu batang tempe. "Besok mungkin akan naik lagi karena kan belinya juga hasil sembunyi-sembunyi dan barangnya langka," katanya lagi.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Google Doodle liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x