"Saya beli sembunyi-sembunyi, tukang dagangnya keliling mendekati mobil komsumen. Kalau ketahuan pedagang lain kan pasti ditegur atau malah digebukin pedagang yang mogok ," ujarnya melanjutkan.
Menurutnya, permintaan akan tahu dan tempe di wilayah kompleksnya cukup tinggi. Setiap hari jualan tahu dan tempe selalu habis meskipun sekarang harga sedang naik. Ia menjual sebungkus tahu yang tadinya Rp 6.000 menjadi Rp 6.500.
"Ukuran tahu pun kelihatannya mengecil, atau kalau yang besar jumlahnya berkurang satu," ujarnya.
Demikian juga dengan tempe naiknya Rp 500 dari satu batang tempe. "Besok mungkin akan naik lagi karena kan belinya juga hasil sembunyi-sembunyi dan barangnya langka," katanya lagi.***