“Upaya yang telah dilakukan pihak kecamatan Dramaga, sudah melakukan 3 kali rapat terkait bagaimana persiapan maupun pada saat pelaksanaan”. ujar camat Dramaga.
Kemudian Camat mengatakan, didalam rapat disepakati pengalihan arus lalulintas, teknis pengerjaan oleh pelaksana mengapa harus tidak dibuka tutup dan harus ditutup total dan harus ada pengalihan arus lalu lintas.
Baca Juga: PROGRAM MAGANG HUMAS PEMPROV JATENG, Untuk Sarjana Fresh Graduate Semua Jurusan, Yuk Ikutan Daftar
Selanjutnya, jika masih ada peluang untuk dibuka tutup jalan kenapa tidak, namun demikian masyarakat juga harus memaklumi, pelaksana kerja juga kejar-kejaran dengan waktu yang diberikan oleh pihak terkait, katanya.
Sementara itu, Erwin Octiawan koordinator dari CV Pardi Ekausma yang akan mengerjakan proyek betonisasi jalan Dramaga tanjakan menjelaskan kepada para sopir angkutan kota, bahwa lebar jalan tersebut hanya 4,5 meter.
Jika pengerjaannya dengan sistem buka tutup, tahap pertama lebar 3 meter, nah yang jadi kendala ketika akan mengerjakan beton yang lebar 1,5 meter itu bagaimana bisa dilalui angkot, apalagi truk molen, kemudian waktu pengerjaan akan lebih lama.
“Kami dihadapkan pengerjaan ini jadi serba salah dalam arti jika mengikuti kemauan masyarakat prospek pekerjaan kita akan terganggu dan lebih lama, sedangkan kita ingin mempercepat pekerjaaan kita, masyarakat merasa terganggu,” ujar Erwin.
Sementara jika harus dilakukan penutupan total dan dilakukan rekayasa arus lalulintas, maka arus lalulintas kendaraan sebagai berikut:
1. Arus kendaraan dari arah petir masuk komplek perumahan alam sinarsari nyambung ke jalan Cibeureum Tengah sampai pertigaan Bidan Tini dilakukan satu arah.