Network
DESKJABAR – Pembangunan tol Gedebage – Tasikmalaya-Cilacap atau Tol Getaci, akan dimulai pada 2023.
Tol Getaci yang merupakan tol terpanjang di Indonesia, dalam pembangunannya akan melintasi sejumlah desa, salah satunya Desa Sukarame, Kecamatan Leles, Garut.
Ternyata Desa Sukarame menyimpan sebuah legenda yang berkaitan dengan Situ Sukarame yang melibatkan Kerajaan Mataram.
Baca Juga: Daftar Desa dan Kecamatan di Garut Jawa Barat yang Terkena Tol Getaci Seksi 1, Adakah Daerah Anda?
Desa Sukarame, Leles, Garut ke depan akan kian rame karena dari penetapan lokasi desa ini akan menadi salah satu desa yang akan dilalui pembangunan Tol Getaci.
Di Desa Sukarame terdapat situ atau danau kecil yang diberinama Situ Sukarame.
Situ Sukarame yang bentuknya memanjang tersebut menurut kabar menjadi sumber pengairan 3 kecamatan yakni Kecamatan Leles, Kecamatan Cibiuk, dan Kecamatan Leuwigoong.
Konon kabarnya ada legenda bahwa dalam proses pembangunan Situ Sukarame ini pernah melibatkan Kerajaan Mataram.
Mengutip laman desasukaramekknsisdamas2017.wordpress.com, kabar cerita yang beredar, semasa dengan pembangunan Situ Cangkuang Garut, terdapat situ lain di wilayah garut yakni Situ Bagendit, Situ Bedahan, Situ Jongor, Situ Sarkanjut, dan Situ Sukarame.
Pembangunan Situ Sukarame dipimpin oleh seorang dalem yakni Dalem Ardi Manggala. Dia adalah putra Dalem Wiranta yang dikenal dengan Wirabaya, yang dimakamkan di Pulo Gede, Situ Cangkuang.
Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Bandung yang Kekinian, Super Hits 2022, Pemandangan Alam Elok Buat Liburan
Saat pembangunan situ Sukarame mereka selalu menghadapi kendala dimana saat pembangunan hampir selesai, situ selalu jebol.
Akhirnya, Dalem Ardi Manggala mengadakan sayembara, siapapun yang berhasil menyelesaikan pembangunan Situ Sukarame maka akan dinikahkan dengan putrinya yang bernama Nyi Mas Margawulan.
Sayembara itu rupanya terdengar hingga ke Kerajaan Mataram di Jawa Tengah. Rd Nur Alim Wijayakusumah kemudian tertarik mengikuti sayembara tersebut namun dengan mengajukan syarat.
Kepada Dalem Ardi Manggala, Rd Nur Alim Wijayakusumah meminta izin untuk membawa Nyi Mas Margawulan, untuk direndam di laut selama dua pekan.
Jika Nyi Mas Margawulan bisa kuat menghadapi ujin yang dilakukan Rd Nur Alim Wijayakusumah, maka dia akan dijadikan istri dan dia akan menyelesaikan pembangunan Situ Sukarame.
Nyi Mas Margawulan ternyata berhasil lolo dalam ujian yang dilakukan Rd Nur Alim Wijayakusumah.
Nyi Mas Margawulan pun kembali diantarkan dan dititipkan ke Dalem Ardi Manggala, sebelum Rd Nur Alim pergi ke Bugis untuk mengambil segenggam tanah.
Baca Juga: Ferdy Sambo Resmi Dipecat sebagai Anggota Polri, Dibayangi Hukuman Mati
Dia percaya bahwa untuk menyelesaikan pembangunan situ Sukarame yang selalu jebol, harus diatasi dengan tanah yang dibawa dari Bugis, Sulawesi.
Setelah kembali dari Bugis, Rd Nur Alim kemudian menyelesaikan pembanunan situ tersebut.
Dalem Ardi Manggala girang bukan kepalang melihat pembangunan situ bisa selesai.
Sebagai pelampiasan kegembiraannya maka di dekat situ tersebut kemudian diadalah keramaian atau dalam Bahasa Sunda raramean, untuk peresmian situ serta acara pernikahan Nyi Mas Margawulan dengan Rd Nur Alim.
Dalam acara tersebut, tidak saja disuguhkan berbagai kesenian dari daerah setempat tetapi juga kesenian yang didatangkan dari Bugis.
Karena keramean-keramean ini yang berlangsung beberapa hari, akhirnya situ diberi nama Situ Sukarame.
Pada perkembangannya di wilayah situ berdiri sebuah desa, yang dikemudian hari diberi nama Desa Sukarame.
Mudah-mudahan saja dengan adanya pembangunan Tol Getaci akan berdampak positif kepada Situ Sukarame, yang pada tahun 2017 pernah diwacanakan menjadi objek wisata.***
