Contoh: kampung donor, jangan sampai jadi sekedar slogan yang tertulis di papan semata.
Ke depan, anggota PMI harus melakukan pengecekan golongan darah di kampung donor, jadi tercatat sebagai database.
“Bikin kartu anggota, bikin format untuk mendonorkan darah secara sukarela, dan bagaimana jika ada yang mau minta bantuan darah. Sehingga masyarakat menjadi tahu, mereka akan ke mana jika butuh bantuan donor darah tapi tidak ada keluarga yang bisa membantu mereka,” kata Adang Rochjana lagi.
Dengan begitu, kampung donor bisa jadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan donor darah dalam kondisi darurat.
“Bikin aplikasi sehingga masyarakat lebih aware mengenai keberadaan kampung donor dan stok golongan darah apa saja yang ada di kampung tersebut. Terstruktur masukkan database sehingga bisa menjadi informasi solutif bagi masyarakat,” ucap Adang Rochjana lagi.
Ia yakin, proses digitalisasi database dan juga pelayanan telemedicine yang merupakan amanat dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bisa mereka laksanakan.
“Dengan dimulai oleh kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja keras, dan tuntas, insyaa Allah Bisa dilaksanakan,” katanya menambahkan.***