Bocah Dibully hingga Tewas, 15 Saksi Diperiksa Polisi, Uu Bantah Ada Perbuatan tak Senonoh

- 25 Juli 2022, 07:20 WIB
Ilustrasi bocah dibully hingga tewas karena depresi.
Ilustrasi bocah dibully hingga tewas karena depresi. /Pixabay/geralt/


DESKJABAR
– Tak kuat menahan bully, bocah SD asal Singaparna Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya meninggal dunia di rumah sakit diduga karena menderita depresi.

Sebelumnya beredar video yang merekam siswa SD itu yang dipaksa teman-temannya melakukan perbuatan tak senonoh terhadap kucing.

Bahkan korban kerap dipukul dan kemudian temannya itu menyebarkan rekaman video tersebut ke medsos.

Kasus perundungan atau bully itu kini ditangani Polda Jabar. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Ibrahim Tompo, Minggu kemarin,  menyatakan, pihaknya masih terus menyelidiki kasus tersebut.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Keterangan Mengejutkan dari Kosasih Tentang Yayasan Bina Prestasi Nasional, Yosef Ada Apa Ini?

Polisi saat ini sudah minta keterangan terhadap 15 orang saksi. Namun demikian, petugas kepolisian bekerja ekstra hati-hati karena para tersangka pelaku perundungan itu masih di bawah umur.

Kendati pihak keluarga belum melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib, namun Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya segera melaporkan kejadian itu kepada Polres Kab Tasikmalaya.

Menurut Satgas KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Asep Nurjaeni, pihaknya selain melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib juga nantinya akan mendampingi para tersangka pelaku perundungan karena mereka masih di bawah umur.

Sementara itu, di akun Instagram @narasinewsroom, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum sempat membantah kalau korban yang meninggal dunia itu melakukan perbuatan tak senonoh.

Baca Juga: Marc Klok Kecewa: Saya Tidak Rela Kasih Dua Poin pada Bhayangkara FC di Laga Perdana Liga 1

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Berbagai Sumber Instagram @narasinewsroom


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x