Melalui kanal Youtube itulah para saksi yang dicurigai sebagai pelakunya melontarkan satetemen kasus Subang dengan versinya masing-masing, sehingga mempengaruhi opini publik.
"Dan masyakarakat juga punya hak, punya persepektif dan menilai mana komentar atau statemen (saksi) yang kira-kira penuh kebenaran atau penuh dengan framing", kata Anjas di Thailand.
Anjas di Thailand menyoroti konten di Chanel Yoris and Family dimana Yoris membuat video berjudul: 'Renungkanlah Belalah Korban Mamah dan Amel Bukan Saya, Istri Saya Maupun Saksi Lainnya Bismillah'.
Pada video itu tersirat pesan dari Yoris yang seperti ingin menyampaikan sesuatu karena kesal dia jadi perhatian netizen
yang menuduhnya sebagai bagian dari pelaku kasus Subang.
Menurut Anjas di Thailand, menyimak beberapa pemberitaan jejak digital Yoris dalam kasus Subang hingga saat ini memang belum ditemukan alat bukti tentang Yoris.
"Misalnya sidik jari dia atau hal-hal yang bebau DNA yang mengarah ke Yoris itu sampai sekarang belum ada", kata Anjas di Thailand.
Jika ada yang berpendapat justru dengan tidak adanya jejak itulah Yoris makin patut diduga dan dicurigai sebagai pelakunya. Sebab mana mungkin tidak ada jejak sedikit pun seperti jejak Danu dan Yosef, padahal dia sering datang ke tempat itu.
"Mungkin aja tapi itu bukan bagian kita untuk mengejarnya. Tapi itu bagian dari kepolisian untuk menyelidiknya lebih dalam", kata Anjas di Thailand.
Anjas di Thailand tidak menutup mata, dalam kasus Subang tidak sedikit yang beranggapan bahwa Yosef dan Yoris adalah orang yang dinilai paling diuntungkan dari meninggalnya kedua almarhumah Tuti dan Amel.