Up Date Atasi PMK, Pemerintah Segera Salurkan Vaksin Menjelang Idul Adha 2022

- 2 Juli 2022, 17:35 WIB
Ilustrasi sapi atasi PMK, pemerintah segera salurkan vaksin.
Ilustrasi sapi atasi PMK, pemerintah segera salurkan vaksin. / /Pexels/Vinicius Pontes/



DESKJABAR – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) sapi yang merebak akhir-akhir ini cukup mendapat perhatian serius dari pemerintah, menjelang Idul Adha 1443 Hijriyah, tahun 2022.

Pemerintah akan segera melakukan vaksinasi untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.

Hal tersebut belum lama ini disampaikan oleh H. Adang Mulyana, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, usai menghadiri rapat koordinasi dengan Pemerintah Jabar di Balekota baru-baru ini.

Baca Juga: Profil Lengkap Apriyani Rahayu dan Siti Fadia, Bidadari Sekaligus Monster Semifinal Badminton Malaysia Open

Beliau mengatakan bahwa penyakit PMK ini akan kita obati, dan pemerintah pusat akan segera mendistribusikan vaksinnya.

Setelah itu, terutama diprioritaskan terhadap sapi perah, kemudian ternak sapi, dan ternak lainnya.

"Saat ini kami sedang menyiapkan dokumen populasi sapi di Tasikmalaya, Jawa Barat, dan akan menyerahkannya ke negara serta kemudian menyerahkannya ke Pusat Distribusi Vaksin," jelasnya.

Hingga sekarang sambil menunggu vaksin datang, ia melanjutkan proses pengobatan dengan obat-obatan yang tersedia, termasuk vitamin.

Baca Juga: Hari Raya Idul Adha, Jadwal Menyembelih Hewan Qurban: Inlah Hakikat Haji

Adang menambahkan, penanganan hewan kurban bukan divaksinasi saja, melainkan juga pemeriksaan kesehatan hewan kurban.

"Oleh karena itu, untuk hewan kurban yang datang ke kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dapat meminta data ke kecamatan dan kelurahan, khususnya penjual atau penjual hewan kurban, mendapatkan datanya dan memantaunya di lapangan untuk mengecek kesehatannya," katanya.
 
Jika menemukan sapi yang mengalami gejala PMK, segera laporkan  atau untuk pengobatan sendiri dengan obat tradisional seperti kunyit, telur, dan bahan jamu tradisional lainnya.

Agar tidak menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, pihaknya memastikan daging kurban penyakit mulut dan kuku dimasak dengan benar dan aman untuk dikonsumsi manusia.

Pihaknya mengimbau kepada komisi kurban untuk merebusnya di air mendidih terlebih dahulu, agar membunuh virus  di organ dalam sapi, terutama sebelum mendistribusikan daging.

Baca Juga: Apriyani - Siti Fadia ke Final Malaysia Open 2022, Kali ini Giliran Duet Korea Selatan yang Jadi Korban

Seperti diketahui, anggota DKPPP dan Komisi II DPRD menggelar pelatihan pemotongan hewan kurban di Leuwidahu, belum lama ini.

Dadan Daruslan menyatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan.

Kegiatan  ini merupakan sesi kedua, dengan 9 peserta DKM pada kegiatan serupa  minggu lalu  dan 35 peserta DKM pada kegiatan kali ini.

Dalam kegiatan ini,  peserta langsung mempraktekkan cara menjatuhkan sapi agar tidak melukai hewan. Lalu bagaimana cara menyembelih yang baik dan benar.


"Jadi teorinya kita praktekkan langsung, bukan teorinya saja, yang berdasarkan pendapat pengurus DKM yang mau langsung praktek karena  sudah tahu teorinya," jelasnya.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Yosef Ungkap Misteri TKP Keterkaitan dengan Jaket Merah Berdarah dan Rahasia Dibalik Topi Merah

DKPPP juga mengajarkan kepada peserta bagaimana beternak sapi dan domba untuk hasil yang baik, selain mempraktekkan penyembelihan hewan.

Selanjutnya, bagaimana cara mengatasi keterpaparan ternak terhadap penyakit.
 
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat luas bahwa penyakit mulut dan kuku saat ini sudah merajalela dan sebaiknya lebih selektif dalam membeli hewan kurban.

"Kalau membeli daging sapi PMK, tidak perlu khawatir karena daging bisa dimakan jika dimasak di atas 70 derajat Celcius," katanya.***

 
 

Editor: Dendi Sundayana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x