Minyak Goreng Harganya Masih Tinggi, Pemilik Warung Skeptis Bisa Turun Saat Ini

- 25 Juni 2022, 10:00 WIB
Minyak goreng yang dijual warung Uus Baljun
Minyak goreng yang dijual warung Uus Baljun /dok.DeskJabar/

 

DESKJABAR - Minyak goreng curah yang akan dijual kali ini mesti menggunakan aplikasi pedulilindungi.

Tidak jauh beda dengan pembelian gas melon yang harus dilengkapi dengan fotocopy KTP.

Pembelian minyak goreng curah menggunakan aplikasi tersebut bertujuan agar lebih terkontrol.

Para calon pembeli minyak goreng curah dibatasi 10 kg dengan harga antara Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu.

Baca Juga: Jadwal Piala Presiden 2022 Hari Ini, Madura FC vs Barito Putera, Persija vs Borneo FC dan Jam Tayangnya

Minyak goreng curah saat ini masih bertahan di Rp17.500 per kilogram di tingkat eceran (pembeli), padahal sebelum ada kenaikan dan langka harganya berkisar Rp 8.000 per kg.

Bagi para pedagang kecil-kecilan, minyak goreng masih mudah diperoleh dengan harga murah dan untuk mendapatkannya pun masih mudah sekali.

Tapi beberapa bulan ke belakang, minyak goreng sempat langka dan hilang dari pemasaran, sehingga para pedagang kecil kesulitan untuk mendapatkannya.

Baca Juga: KASUS SUBANG Helaian Rambut Korban BERSERAKAN di TKP, Ibrahim Tompo: 'Kita Tidak Boleh Berasumsi'

Karena kelangkaan minyak goreng di pasaran, ada ibu rumah tangga ataupun seseorang yang menyarankan sebagai pengganti minyak goreng yaitu masakan direbus atau bikin sendiri dari kelapa, minyaknya.

Minyak goreng walaupun saat ini masih bertengger pada harga sebelum ada kenaikan, para pedagang, pemilik warung, dan ibu rumah tangga dengan keterpaksaan membelinya.

Seperti diungkapkan ibu Yati Sumiati, yang sehari-hari berdagang gorengan seperti bala-bala, pisang goreng, sambal goreng, dll. Dari mulai buka warung itu dia beli minyak curah. "Sampai kemarin yang pernah mencapai Rp 20 ribu sampai Rp 24 ribu per kilogram, pada puncaknya mahal," katanya.

Baca Juga: Empat Anggota Rombongan SD Sayang Sumedang Tewas, Bus yang Ditumpangi Masuk Jurang di Tasikmalaya!

"Tapi kemarin pernah dari Rp 20 ribu minyak goreng curah itu turun menjadi Rp 17.500 per 2 kilo, itu kalau refill 2 liter."

Pada saat kelangkaan minyak goreng, solusinya mungkin Yati tidak terlalu banyak bikin goreng-gorengan.

"Masih berdagang, tapi kalau masakannya jadi sedikit, pisang, bala-bala, gehu, gitu jadi tidak terlalu banyak," cerita bu Yati.

Selanjutnya ia mencari-cari yang murah di bawah harga eceran. "Sekarang Rp 17 ribu itu termurah Pak. Iya enggak akan mungkin kalau yang itu mah yang kemasan sampai Rp 32 ribu per 1 liter atau Rp43 ribu per 2 liter. Makanya kemarin sampai Rp 50 ribu lebih itu terpaksa dibeli," kenangnya.

Ketika menjawab pertanyaan tentang stok barang, Yati mengatakan, beberapa waktu lalu susah dicarinya.

Sekarang Yati bisa simpan persediaan sampai 6 liter, dan kebetulan kalau minyak goreng yang disubsidi itu cenderung turun harganya sekarang.

"Ya, misalnya yang disubsidi minyak goreng non tropical, non Filma, merek-merek itu ya kalau yang ke sana mah ada cenderung penurunan, kalau yang curah ya segitu udah turun," katanya.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Berbagai Sumber Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x