Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di SUBANG Banyak Bermunculan Isu, Ibrahim Tompo: HENTIKAN Itu !

- 24 Mei 2022, 13:52 WIB
Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang banyak bermunculan Isu, Ibrahim Tompo dengan tegas mengatakan hentikan karena akan menganggu kinerja polisi
Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang banyak bermunculan Isu, Ibrahim Tompo dengan tegas mengatakan hentikan karena akan menganggu kinerja polisi /Yedi Supriadi/ Deskjabar.com/

DESKJABAR - Banyak hal yang muncul di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang jelang 9 bulan.

Seperti keberadaan sosok banpol, saling tuding antara saksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Hingga konten YouTube yang mengawal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Belum lagi isu isu kasus pembunuh ibu dan anak di Subang kian melebar dan liar.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Polisi Ibrahim Tompo mengingatkan jika ada informasi yang beredar dan termasuk data teknis.

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG, Mengejutkan Danu Tiba-tiba Memberikan KODE dan SKENARIO dalam Kasus Pembunuhan Subang?

Maka data dan informasi tersebut dari sumber yang tidak bisa dipercaya, kata Ibrahim Tompo, itu menggangu jalannya penyelidikan dan penyidikan.

"Dan akan menjadi informasi yang menyesatkan publik," tulisnya di chat WhataApp pribadi kepada Deskjabar beberapa waktu lalu.

Dikagakannya, kepada beberapa pihak yang melansir informasi terkait hal ini agar menghentikan memberikan info yang tidak faktual dan tidak mendasar.

"Saat ini penyidik masih bekerja keras membentuk tim khusus yg terdiri dari Polda dan polres," ucapnya.

Ditandaskan Ibrahim Tompo, bahwa Polda Jabar tidak pernah mengeluarkan data teknis terkait penyelidikan dan penyidikan.

Baca Juga: PPDB Jawa Barat: Ini 5 Kota di Jabar Rawan Pungli PPDB 2022, Salah Satunya Kota Bandung

Karena hal tersebut, tambahnya bertentangan dengan undang-undang Kebebasan Informasi Publik, dimana termasuk informasi yang dikecualikan.

Di kanal YouTube Anjas di Thailand yang menghadirkan suara Irjen Pol. Benny Mamoto, Ketua Harian dari Kompolnas menyebutkan ditemukan DNA di TKP.

Namun penemuan DNA di TKP itu tidak ada pembanding.

"Kalau pendekatan secara saintifik sudah dilakukan secara optimal. Karena kami juga berdikusi dengan kapus lapor dan jajarannya untuk mendiskusikan bagaimana sih penanganan kasus Subang ini,"ucap Benny Mamoto di kanal YouTube Anjas di Thailand.

Anjas mengomentari ucapan Benny terkait sudah optimal dan ini perlu digaris bawahi.

"Optimal itu artinya mengupayakan berbagai macam petunjuk yang kecil untuk mendapatkan hal yang maksimal," kata Anjas di Thailand berjudul judul TEMUAN ILMIAH KASUS SUBANG TIDAK DUOPTIMALKAN ?? Part 248, rilis 16 Mei 2022.

Baca Juga: Di Inggris, Ada Anak dalam Perawatan Intensif karena Cacar Monyet Monkeypox, Kasusnya Terus Meningkat

Pemaparan Benny Mamoto itu dinilai Anjas bisa menjadi petunjuk yang baik walaupun belum ada pembandingnya.

Perlu dimengerti dan dikatahui, tambahnya bahwa DNA itu adalah kode genetik yang menjamin bahwa sel dari anak akan mewarisi karakteristik sama dari sel induknya.

Selain itu DNA juga mengandung semua pengkodean genetik yang digunakan untuk mengontrol fungsi perilaku dan pengembangan suatu organisme hidup.

Sementara di kanal YouTube lain menyoroti terkait keberadaan Mr. X yang juga saksi di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

Kanal YouTube Koin Seribu 77 menghadirkan rekaman suara wawancara Mr. X.

Disebutkan, Mr. X sangat dekat dengan kedua korban Tuti dan Amel.

Baca Juga: Erick Ten Hag Jadi Pelatih MU, Bisakah Setan Merah Kembali ke Performa Terbaik? Jawaban Erik Mengejutkan

Namun dengan Yosef Hidayah Mr. X mengakui hubungannya kurang baik.

"Bahkan sejak kami keluar dari yayasan nomor handphone saya diblokir oleh beliau (Yosef)," kata Mr. X di kanal YouTube Koin Seribu 77.

Kanal YouTube yang berjudul Exclusive !! Mr. X Akhirnya Bicara Yayasan dan Mereka !!, rilis 18 Mei 2022.

Mr.X membeberkan saat dirinya diajak oleh Danu untuk mengawasi TKP pasca tragedi pembunuhan itu terjadi.

""Saya menyangka akan diajak ke tempat pemakaman tahunya mengawasi TKP bersama Danu," tuturnya.

Namun yang jelas, tambahnya, sejak Mr. X keluar dari yayasan sebelum tragedi pembunuhan terjadi sudah tidak ada kontak.

Baca Juga: CARA Bikin Akun PPDB ONLINE, Segera Lakukan Ini Sebelum Anda Mendaftar, Begini Tahapannya

"Sejak itu saya tidak ada kontak dengan mereka. Dan saat itu saya dipercaya sebagai bendahara," imbuhnya.

Hanya saja, tambahnya, dia sesekali dihubungi pak Yoris anak dari pak Yosef.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara Youtube Anjas di Thailand YouTube Koin Seribu 77


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah