Namun, ada sebagian tentara pasukan Batalion 32/Garuda Hitam yang membandel dan nekad melakukan jalan sesat, melakukan pemujaan kepada makam Eyang Suropandji dan sebuah batu besar di Gunung Cikuray.
Baca Juga: Di Gunung Salak, Bogor dan Sukabumi, Banyak Tentara Terjebak Kejadian Horor Gaib
Mencari rotan dan cincin
Apa yang dicari oleh sejumlah tentara Batalion 32 itu, disebutkan, adalah ”rotan wulung” dan sebentuk cincin yang bernama ”cincin wulung”, yang diyakini tersembunyi di makam Eyang Suropandji dan makam istrinya di Gunung Cikuray.
Konon, barangsiapa yang memiliki kedua benda itu, akan menjadi kuat, termasyhur, kebal peluru dan aneka segala bentuk racun, dll.
Beberapa hari menjelang Perjanjian Renville, sebanyak 30 tentara pasukan Yon 32/Garuda Hitam melakukan pemujaan pada malam Jumat. Setelah komat-kamit membacakan mantera, mereka kemudian kesurupan massal.
Kapten Rivai yang mendapat laporan atas kelakuan sebagian anak buahnya itu, bergegas ke lokasi dan menyaksikan kejadian mengerikan.
Disebutkan, dalam kesurupan massal di Gunung Cikuray itu, dilakukan upacara pemanggilan arwah dengan diyakini menghadirkan roh Teuku Umar, Imam Bonjol, Diponegoro, dll, untuk ditanyai petunjuk mengalahkan pasukan Belanda.
Pada kejadian lain, sedang hebat-hebatnya 30 orang TNI pelaku mistik itu kesurupan massal, Kapten Rivai langsung menendang betis pimpinan kelompok kesurupan sehingga semuanya menjadi sadar kembali.