Namun, Sumy Hastry juga mengungkapkan bahwa hasil laboratorium temuan DNA tersebut sudah selesai.
"Sebenarnya kita sudah dapat dan sudah selesai, sudah ketemu semua dari hasil lab di Jakarta," kata Sumy Hastry.
Menurut Sumy Hastry, tim pemeriksa ingin memastikan dulu tersangkanya sebelum diumumkan.
"Harus ada pintu masuknya dari mana sehingga polisi berkeyakinan bahwa dia memang terlibat dalam kasus tersebut. Baru setelah itu berkembang," tutur Sumy Hastry.
Soal alat bukti lain dalam kasus Subang, Sumy Hastry menjelaskan bahwa tim penyidik selain mencari dari autopsi jenasah korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, juga memprofil dengan psikologi forensik, detektor kebohongan, dsb.
"Itu kan bisa sebagai alat bukti untuk keterangan ahli. Bahkan ada juga ahli poligraf untuk mengamati karakter tulisan. Jadi, kepolisian juga didukung oleh tim forensik yang menyeluruh," kata Sumy Hastry.
Profil perokok
Mengenai banyaknya temuan puntung rokok berbagai merek di TKP, Sumy Hastry pun menerangkan bahwa setiap perokok itu berbeda-beda profilnya.
"Jadi ini saya kasih bocoran, profil orang merokok itu beda. Bisa satu puntung rokok habis, bisa hanya sampai tiga perempat, bisa cara memegangnya seperti apa. Kita ini memeriksa para saksi, bagaimana sih dia merokok, bagaimana sih dia menghabiskan rokok," kata dr Sumy Hastry.