"Saya kan mengumpulkan ilmiahnya aja. Buktinya akan muncul dari forensik, jejak di tempat kejadian perkara (TKP) tidak akan bohong dan ini tidak bisa dipalsukan," kata dr Sumy Hastry.
Ia pun menganalogikan soal seseorang yang kecipratan air minum bekas seseorang lalu diminum lagi oleh seseorang. Jejak itu bisa terdeteksi secara tes DNA bahwa ada dua orang yang minum di gelas tersebut.
"Tidak mungkin bisa dibohongi karena ini sudah dibuktikan secara ilmiah, jadi kesimpulannya tidak akan ada kejahatan yang sempurna," ujar Sumy Hastry menegaskan.
Dengan kondisi tersebut, Sumy berkeyakinan jika kasus Subang ini akan terungkap pelakunya.
Pelaku sadis
Usai melakukan autopsi korban kasus Subang, ahli forensik dr Sumy Hastry menyebutkan jika pelaku begitu sadis dan memang menginginkan jika korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel harus mati.
Hal itu disampaikan Sumy Hastry setelah melihat luka yang ada di tubuh Tuti dan Amel setelah mendapat perlakuan kejam dari pelaku kasus pembunuhan Subang.
Baca Juga: 5 Cara Tangkal Ilmu Hitam, Sihir dan Santet, Mudah Dilakukan dan Terbukti Ampuh
Sumy Hastry turut terlibat dalam kasus Subang pada saat melakukan autopsi kedua terhadap jenazah korban yaitu Tuti dan Amel.