"Di media massa saja diralat, apa kabar dengan di BAP. Pasti tim penyidik pusing tiba-tiba BAP berubah, dan makan waktu panjang untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang framing," ucap Anjas.
Baca Juga: INFO TERKINI Kasus Pembunuhan Subang, Achmad Taufan Tegaskan Danu Bukan Berbohong, Tetapi...
Ketiga, tidak menutup kemungkinan tersangka -dalam hal ini dalangnya- cukup punya pengetahuan cara menghilangkan jejak di jasad, jejak digital, dan CCTV.
"Dia bukan ahli forensik, namun punya perencanaan yang baik. Ini jelas-jelas pembunuhan berencana," ujar Anjas.
Keempat, ada dugaan juga, mengapa tim penyidik kesulitan melakukan cross check jejak HP atau digital seperti BTS, karena kemungkinan dalangnya hadir saat eksekusi korban pada tanggal 18 Agustus 2021, tetapi tidak membawa HP.
Sebab, kalau membawa HP, menurut Anjas, posisi dan titik-titik koordinat dia bisa diketahui dengan melacak HP-nya menggunakan BTS.
Meskipun penyidikan kasus Subang telah berlangsung hampir 9 bulan, masyarakat tetap menaruh harapan besar tim penyidik akhirnya dapat menguak kasusnya dan mengumumkan para tersangka pelakunya.***