Bang Cecep pun memaparkan isi dialog dengan entitas yang mengakui almarhumah Amel lewat mimpinya :
Ada tamu yg datang saat Yosef tidak ada dan saat yoris tidak ada di situ.Tamu itu bertanya dimana papah saat itu kepada Tuti dan Amel.
Kemudian meeka kesal dan ribut sama Amel. Atau entitas yang mengatansamakan Amel mengatakan bahwa mereka ribut dengan Amel dan ribut dengan Tuti.
“Ada kepentingan politik dan mereka menagih yang berkaitan dengan parpol,’ ujar Bang Cecep.
Apa yang mereka tagih, menurut entitas yang mengakui Amel, bahwa mereka bilang mama ingin menghianati mereka. Jika Tuti bersuara maka semua akan masuk penjara.
Kemudian, menurut Bang Cecep, Amel mengatakan pada malam itu ada suatu hal yang berkaitan dengan bagaimana nasib Amel ke depan.
Kemudian Amel menyebut sebut ciri-ciri pelaku:
1.Semua pelaku yang mengekekusi Amel, semuanya pria single.
- Pria pertama bermata sipit, tinggi kurus dan jaket hitam gelap.
- Pri kedua matanya agak belo dan lebih tinggi dari Amel, tegap, dan memakai jaket parasut. Pria ini yang membabi buta eksekusi Amel.
- Pria ketiga, tubuh agak gempal, bau miras dan bawa clurit pendek yang sudah berlumuran darah. Pake jaket hitam dan bawa cobek.
- Bawa cobek dan menghantam kepala Amel dari belakang.
- Pria pertama menghantam wajah Amel dengan menggunakan benda seperti dongkrak berwarna hitam.
- Pria yang kedua yang menonjok wajah Amel.
“Amel sampai detik ini belum masuk lagi dalam mimpi saya,” papar Bang Cecep.