DESKJABAR – Dampak kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang juga belum terungkap hingga bulan ke-8 memberikan dampak bagi warga sekitar TKP di Ciseuti, Jalancagak.
TKP kasus Subang jadi tidak terurus dan gelap gulita di waktu malam yang membuat keadaan jadi angker. Itulah yang membuat kegiatan warung di sekitar TKP tutup lebih sore.
Yang membuat merinding adalah ada beberapa kesaksian menurut Pak RT setempat bahwa anak kecil melihat penampakan sosok perempuan di jendela TKP kasus Subang.
Baca Juga: FAKTA MENYERAMKAN Kasus Subang, Warga Sekitar TKP Resah, Ada Penampakan Sosok Perempuan di TKP
Hingga saat ini, masih banyak warga Dusun Ciseuti yang masih mempertanyakan mengapa kasus Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021 itu, belum juga terungkap.
Warga berharap kasus pembunuhan di Jalancagak Subang tersebut, segera terungkap di bulan Ramadhan, agar membuat warga sekitar tidak lagi was was.
Hal itu dikemukakan Ketua RT Dusun Ciseuti, Jalancagak Subang, Pak Dede dalam wawancara melalui telepon seluler yang ditayangkan di kanal YouTube Misteri Mbak Suci, judul “RONDA KELILING BANGUNKAN SAHUR TIDAK BERANI MELINTAS TKP KESAKSIAN WARGA KONDISI TKP TERKINI yang tayang pada Kamis 7 April 2022.
Warung tutup lebih sore
Akibat kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskn Tuti dan Amel belum juga terungkap, membuat kondisi TKP Ciseuti tidak terawatt.
Halaman dan lahan di sebelah rumah TKP Ciseuti, dipenuhi rumput ilalang yang mencapai ketinggian sekitar 1,5 meter.
Baca Juga: Tidak Hanya Enak untuk Buka Puasa, 7 Butir Ini Ampuh Menangkal Sihir, Kata dr Zaidul Akbar
Apalagi, jika di malam hari, kondisi rumah TKP kasus Subang gelap gulita karena tidak ada penerangan.
Menurut Pak Dede, setengah bulan lalu lampu di dalam rumah TKP masih menyala, namun saat ini sudah tidak menyala lagi.
Pak Dede berharap agar polisi secepatnya mengungkap siapa tersangka pelaku di kasus Subang agar membuat warga Ciseuti, khususnya warga di sekitar TKP pembunuhan, bisa tenang.
Itu pula, menurut Pak Dede, berdampak pada kegiatan usaha warga di sekitar TKP.
“Biasanya mereka kalau buka warung mulai sekitar jam 5 subuh dan tutup jam 8 malam, sekarang buka jam 6 paling tidak jam 6.30, dan tutup sekitar jam 17.30 sore,” paparnya.
Menurut pak Dede, TKP pembunuhan kasus Subang sekarang jadi semacam tempat asing, apalagi keadaan TKP sekarang 8 bulan tidak terurus.
“Di kebun saya sebulan gak di urus saja rumputnya bisa sampai 50 cm. Ini 8 bulan tidak terurus. Apalagi di bagian lahan di samping TKP ketinggian rumput bisa mencapai 1,5 meter,” paparnya.
“Kalau dibilang anak-anak angker dan menyeramkan,” lanjutnya.
Pak Dede mengakui, barusan di malam hari melintas TKP dari depan kondisi dalam keadaan gelap gulita. Sekitar 15 hari lalu masih ada penerangan lampur di dalam rumah TKP masih menyala.
“Sekarang sudah gelap gulita,” papar Pak Dede.
Penampakan sosok perempuan
Apalagi menurut Pak Dede, banyak pengakuan terutama anak-anak yang melintas di depan TKP pembunuhan Subang tersebut, mereka melihat ada penampakan sosok perempuan di jendela rumah TKP.
“Saya pernah mencoba melintas bersama anak saya yang masih kecil, dan anak saya mengakui pernah melihat ssok perempuan tersebut, penampakannya tidak rapi,” papar Pak Dede.
Rasa kepenasaran, Pak Dede pernah mencoba mengecekannya, khawatir karena rumah TKP kosong dan didatangi orang gila, tetapi tidak ada apa-apa di rumah TKP.
Baca Juga: Tetap Mahal, Inilah Harga Minyak Goreng Terbaru, Presiden: Sudah 4 Bulan, Kok Menteri Gak Melaporkan
Untuk itu sebagai wakil dari warga Ciseuti, Pak Dede berharap agar janji Polda Jabar untuk mengumumkan kasus Subang di bulan Ramadhan bisa terwujud.
Pertama, dengan telah diumumkan tersangka kasus Subang, otomatis menurutnya, rumah TKP akan bisa dibersihkan dan tidak terlihat angker lagi.
Kedua, kalau sudah sudah tertangkap pelaku harapan warga d hari raya Idul Fitri ini bisa lebih ceria lagi dan tidak ada lagi ganjalan terutama bagi warga sekitar TKP.***