“Yang pertama ada salah satu saksi diendus, ada yang berpendapat penurunan anjing pelacak karena diturunkan beberapa minggu setelah kasus Subang terjadi,” ujarnya.
“Menurut para ahli itu memang terlambat, tapi apakah keterlambatan itu akan memperngaruhi kevaliditasnnya?” tanya Anjas.
Yang kedua adalah saat anjing pelacak mengendus tong sampai di tempat pencucian.
Bisa jadi di situ ada temuan, misal secarik kertas atau peta, atau intruksi yang ditemukan anjing di tong sampah.
Baca Juga: ROBY GULTOM Tersingkir, Empat Peserta Lain Lolos Ke Grand Final X Factor Indonesia 2021
6.Isu luka di salah satu saksi sehari setelah kejadian
Keterangan itu, menurut Anjas, keluar dari keterangan saksi itu sendiri. Tapi itu sudah diklarifikasi baik oleh saksi maupun oleh kuasa hukumnya.
7.Perubahan waktu kematian
Pakar forensik Mabes Polri, dr. Sumy Hastry menyatakan, hasil otopsi kedua menghasilkan dua hal yakni koreksi dan menambahkan hasil otopsi pertama.
Koreksi yang dimaksud adalah soal waktu kematian.