DESKJABAR – Kondisi rumah keluarga Yosep di Ciseuti, Jalancagak, sampai Senin, 28 Maret 2022, kondisinya semakin terbengkalai, karena sejak kasus pembunuhan bulan Agustus 2021 belum dapat dimasuki lagi.
Ada yang menarik di halaman rumah kasus pembunuhan di Ciseuti Jalancagak, Subang, itu pada 14 Maret 2022, dimana dua pohon pisang sudah tumbang. Mungkinkah ada yang mencuri pisang ?
Gambaran dua pohon pisang di halaman rumah Yosep itu tampak pada YouTube Fredy Sudaryanto Sport, “T Kp Update Hari ini, Tidak Terawat,” diunggah 14 Maret 2022.
Ketika DeskJabar sebulan sebelumnya melihat rumah Ciseuti itu, pada Februari 2022, di bagian kanan halaman masih banyak pohon pisang.
Belum jelas, apakah tumbangnya dua pohon pisang karena tiba-tiba terjadi ataukah memang ditumbangkan oleh orang.
Pertama, jika pohon pisang tiba-tiba tumbang sendiri, sangat jarang terjadi, apalagi yang belum pernah berbuah.
Baca Juga: MENGUNGKAP KASUS SUBANG, Pelaku Pembunuh Bisa Mengaku Sendiri Lewat Cara Ini
Kedua, ada kemungkinan lain seperti terjadi lazimnya, batang pohon pisang dirubuhkan setelah panen buah pisangnya diambil.
Nah, jika mengacu kepada kemungkinan kedua, mungkinkan ada orang melintasi police line untuk mengambil atau mencuri panen pisang di halaman rumah Ciseuti itu ?
Bulan kedelapan kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Jalancagak, Subang menanti kabar pernyataan Kapolda Jawa Barat, Irjen Suntana yang optimis dapat terungkap sebelum bulan Ramadhan.
Baca Juga: TERKINI KASUS SUBANG, Cara Gaib Dilakukan Jika Belum Terungkap Pelaku Pembunuhan Jalancagak
Kondisi halaman rumah tampak semakin penuh dengan semak belukar, rumput-rumputan meninggi, dan malam hari kondisinya gelap gulita pada malam hari.
Kuasa Hukum Yosep, yaitu Rohman Hidayat, ketika dikonfirmasi DeskJabar, Senin, 28 Maret 2022, membenarkan gambaran bahwa kondisi rumah tersebut sudah tidak terurus alias terbengkalai.
Sebab, dikatakan Rohman Hidayat, Yosep sudah lebih dari enam bulan belum dapat masuk kembali. Rumahnya pun di Ciseuti itu menjadi tidak terurus dan kondisinya terbengkalai.
Baca Juga: PENGUNGKAPAN KASUS SUBANG, Misteri Sketsa Pria Baju Kotak-kotak Terungkap ? Pembunuhan Jalancagak
Rohman Hidayat ketika ditanya, apakah dikhawatirkan rumah di Ciseuti itu berdampak menjadi “rumah hantu” bila tidak segera diurus dan diisi kembali.
Kemudian Rohman Hidayat juga membenarkan kondisinya bisa begitu jika kelamaan tidak diurus dan diisi kembali.
Menurut Rohman Hidayat, pada suatu kondisi, ada kemungkinan polisi dapat mengizinkan rumah itu dapat kembali digunakan oleh Yosep, atau mungkin dijual.
Namun, katanya, kondisi rumah itu tetap dikelilingi police line, karena sangat penting untuk pengungkapan kasus pembunuhan ini.
Yang disebut “rumah hantu”, adalah julukan umum terhadap sebuah rumah yang terbengkalai dan sangat tidak terurus, dan biasanya bisa menjadi dihuni jin.
Namun yang disebut sebagai “rumah hantu”, bukanlah mengacu anggapan awam gosip hantu korban pembunuhan, karena tidak ada roh orang meninggal akan kembali ke dunia.
Sedangkan Fredy Sudaryanto, salah seorang pemerhati kasus pembunuhan di Jalancagak, Subang itu, dalam video YouTube diunggahnya itu juga menunjukan kondisi rumah Yosep di Ciseuti Jalancagak itu kondisinya menjadi mengenaskan.
Tampak halaman rumah Ciseuti itu halamannya sudah mirip semak belukar, rerumputan sudah meninggi.
Fredy Sudaryanto mengatakan, “Masya Allah, rumah TKP (tempat kejadian perkara) ini sudah tidak terawat. ***