MISTERI KASUS SUBANG, Kenapa Pelaku Hanya Mengambil HP Amel, Tidak Bawa HP Milik Tuti ? Ini Penjelasannya

- 11 Maret 2022, 08:45 WIB
Rumah tempat kejadian perkara kasus pembunuhan Subang. Soal tiga HP milik korban Amel yang hilang masih menjadi misteri dalam kasus pembunuhan Subang, kenapa HP Amel yang diambil tidak HP Tuti ?
Rumah tempat kejadian perkara kasus pembunuhan Subang. Soal tiga HP milik korban Amel yang hilang masih menjadi misteri dalam kasus pembunuhan Subang, kenapa HP Amel yang diambil tidak HP Tuti ? /Kodar Solihat/DeskJabar


DESKJABAR – Kasus pembunuhan Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021 masih menyimpan misteri yang hingga saat ini masih belum bisa terkuak, yaitu soal keberadaan HP milik korban Amel dan siapa pelaku pembunuhnya.

Seperti diketahui sejak terjadinya kasus Subang ini, tiga HP milik Amel hilang dan ada dugaan dibawa oleh para pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang.

Mengenai hilangnya HP milik Amel di kasus pembunuhan Subang ini, dianalisa oleh Youtuber Fredy Sudaryanto yang tayang di kanal YouTuber Fredy Sudaryanto Sport dengan judul “Hp Alm Amelia Semua Hilang, Kenapa?” yang tayang pada Rabu, 9 Maret 2022 malam.

Baca Juga: Ramadhan 2022 Sebentar Lagi, Doa Pendek Syekh Ali Jaber agar Ramadhan Membawa Kita Bebas dari Neraka Jahanam

Pada kesempatan tersebut ada pertanyaan yang menyelimuti pikiran Fredy yaitu saat di tempat kejadian perkara (TKP) kasus Subang, tentu ada HP lain selain milik almarhum Amel, yaitu HP milik almarhum ibu Tuti. Namun, mengapa hanya 3 HP Amel yang diambil.

Selain itu Fredy juga mempertanyakan bagaimana pelaku mengetahui bahwa 3 HP yang mereka ambil adalah milik almarhum Amel, bukan HP milik almarhum ibu Tuti?

“Mengapa sempat-sempatnya berpikir untuk mengambil HP. Kalau memang mengetahui itu HP Amel, lalu apa tujuannya dengan mengambil HP Amel,” ujar Fredy.

Fredy menduga ada dua kemungkinan alasan mengapa pelaku kasus Subang ini mengambil dan menghilangkan 3 HP milik almarhum Amel yakni apakah akan dijual atau untuk tujuan menghilangkan jejak atau bukti.

Baca Juga: ALLAH SWT Murka, Terhadap Orang Tua yang Melakukan 10 Dosa Ini Pada Anak, Simak Syekh Ali Jaber

Fredy mengatakan, jika tujuan si pelaku mengambil HP adalah untuk dijual katakanlah harga ketiga HP itu total Rp 30 juta.

“Jika tujuannya untuk dijual, kenapa cape-cape mengambilnya. Sebab di TKP ada uang Rp 30 juta dan tidak diambil pelaku,” ucap Fredy.

Dikatakan Fredy kemungkinan tujuan mengambil 3 HP Amel adalah untuk menghilangkan bukti yang dikhawatirkan akan bisa mengancam keberadaan mereka sebagai pelaku.

Demikian juga jika dikaitkan dengan apakah eksekutor di kasus Subang itu eksekutor bayaran atau bukan, menurut Fredy, maka pembunuh bayaran akan melakukan tugasnya dengan capat dan setelah itu langsung pergi.

“Tapi ini pelaku ambil tiga  hp itu. Semacam ada ketakutan atau kekhawatiran kalau HP itu tetap di TKP. Berarti ada sesuatu di HP Amel, yang dikhawatirkan oleh si pelaku,” paparnya.

Baca Juga: Inilah Tanggal Lahir yang Akan Menjadi CRAZY RICH di Tahun 2022 dengan Rezeki Seluas Samudera

Pertanyaan lainnya adalah, apakah almarhum Amel yang melakukan perlawanan sebelum akhirnya tewas, sempat menghubungi seseorang lewat HP sebelum akhirnya dibunuh pelaku?

Sebab, menurut Fredy, secara psikologis orang yang jiwana teracam dan merasa ketakutan atau tertekan, dia membutuhkan bantuan dan membutuhkan perlindungan.

“Pada saat tidak ada siapa-siapa, korban akan berteriak atau menghubungi seseorang tentu lewat komunikasi HP,”  kata Fredy.

Pemeriksaan Yosef

Sementara itu mengenai pemeriksaan terhadap Yosef pada Senin 7 Maret 2022, kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat mengatakan tim penyidik Polda Jabar menanyakan kepada kliennya tersebut terkait dengan aktivitasnya di pagi hari pada tanggal 18 Agustus 2022.

Baca Juga: HAJAT SEBESAR GUNUNG Akan Dikabulkan dengan Berdoa di Waktu Singkat Hari Jumat Ini, Kata Ustadz Adi Hidayat

“Saat itu dia datang ke TKP, telepon Amel tidak diangkat, telepon Yoris tapi yang ngangkat istrinya, Yanti. Setelah itu dia pergi melapor ke kantor Polsek Jalancagak,” tutur Rohman kepada DeskJabar.com.

Menurut Rohman, dalam pemeriksaan tersebut, tim penyidik tidak menanyakan soal aktifitas Rohman di 17 Agustus 2021 malam, karena tidak ada dalam rekaman CCTV aktifitas Yosef di tanggal 17 Agustus 2021 malam.

“Tidak pernah ditanyakan oleh tim penyidik tentang aktifitasdi malam hari karena tidak ada di CCTV. Tidak ada aktivitas Pak Yosef di malam hari, baik malam sebelum kejadian atau pada saat kejadian," kata Rohman Hidayat.

Ketika ditanya apakah memang tidak ada CCTV yang merekam aktivitas Yosef di malam hari, Rohman Hidayat menjelaskan bahwa tidak ada aktivitas yang dilakukan Yosef di malam hari.

Baca Juga: Siapa Doni Salmanan? Affiliator Binary Option Quotex, Ini Profil Lengkap, Nama Istri dan Kasus Doni Salmanan

"Artinya dapat dipastikan Pak Yosef itu benar. Hanya ada aktivitas Yosef tertangkap CCTV di pagi hari. Malam harinya tidak ada aktivitas itu," ucap Rohman Hidayat.

Disampaikan Rohman, pada malam hari setelah Yosef meninggalkan rumahnya, dapat dipastikan Yosef tidak ke mana-mana lagi, selain di rumah Mimin. Itu yang dapat disimpulkan berdasarkan rekaman CCTV yang ada.

Rohman Hidayat menyatakan, kalau memang ada CCTV yang berkaitan dengan aktivitas Yosef di malam hari, tentu ditanyakan tim penyidik kepada Yosef pada pemeriksaan Senin.

"Keterangan Pak Yosef hanya ada aktivitas dari rumah Ibu Mimin ke TKP. Di TKP nelepon HP Amel, nelepon Yoris, baru ke Polsek. Dari Polsek balik lagi ke TKP, di TKP sudah banyak orang. Akhirnya dibawa ke ruang Komite Sekolah SMA Jalancagak," tutur Rohman Hidayat.

Rohman menjelaskan bahwa aktivitas Yosef di pagi hari itu, diketahui dari rekaman CCTV dan data HP. Dan itu yang dipertanyakan tim penyidik Polda Jabar ke Yosep.***

Editor: Ferry Indra Permana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x