Network
DESKJABAR- Gong Xi Fat Cai, Imlek 2022, yang jatuh pada Selasa 1 Februari 2022 merupakan moment yang ditunggu-tunggu bagi warga Tionghoa. Terlebih banyak Shio Shio tajir di tahun Macan Air ini.
Perayaan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili ini banyak harapan dan kemakmuran bagi warga Tionghoa. Gong Xi Fat Cai, simbol kemakmuran dan keberuntungan atas kekayaan yang tajir bagi kaum Tionghoa yang merayakan Tahun Baru Imlek 2022.
Tahun Baru Imlek 2022, tidak terlepas dari perayaan dan melibatkan banyak orang, tentu saja di masa Covid-19 dan pada akhir Januari 2022 ini melonjak kasusnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun berpesan beberapa hal yang wajib dipatuhi dan beri ultimatum wajibkan prokes.
Baca Juga: Meski Sudah Bertaubat, 6 Dosa Ini Tidak Diampuni Allah, Simak Penjelasannya
Ridwan Kamil meminta kaum Tionghoa yang akan merayakan Tahun Baru Imlek 2022 tidak memperparah situasi lonjakan Covid-19 yang akhir akhir ini kembali mengalami peningkatan cukup signifikan.
Tentu saja meski perayaan dilakukan dengan meriah jangan lupa untuk mematuhi protokol kesehatan. "Seiring lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia beberapa minggu ke belakang, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau agar tempat ibadah seperti vihara untuk diatur pola terbaik dalam beribadah supaya kegiatan tidak menimbulkan kerumunan," kata Ridwan Kamil.
"Untuk vihara dihimbau diatur kedatangan umat, mungkin tidak semua datang di waktu bersamaan, tapi di atur durasi waktu dan jam kedatangan. Sehingga semua bisa melakukan ibadah tapi tidak bertumpuk dalam satu titik waktu karena ini berpotensi memperparah situasi pandemi," tambah kang Emil--sapaan Ridwan Kamil di Gedung Sate Kota Bandung, Senin 31 Januari 2022.
Meski harap harap cemas, namun Kang Emil memprediksi dalam perayaan Tahun Baru Imlek ini, tidak akan padat seperti libur panjang pergantian tahun, atau perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Namun ia tetap mewanti-wanti agar warga yang hendak beribadah menjaga protokol kesehatan dengan ketat.
Baca Juga: HATI-HATI 1 Dosa Ini Dipersulit Rezeki Hingga Akhir Hayat, Syekh Ali Jaber: Terutama Memiliki Utang
"Kalau saya amati, dari pengalaman Tahun Baru Imlek itu tidak padat-padat amat, yang penting ke sana pakai masker, kalau bisa di-double, kemudian memantau kerumunan dengan tindakan yang terukur," pintanya.
Momen Tahun Baru Imlek ini juga bersamaan dengan hari libur kejepit nasional. Akhirnya banyak pegawai swasta yang melakukan cuti untuk sejenak menikmati liburan dan bepergian ke tempat wisata.
"Jadi memang hari ini hari kejepit, ya. Besok libur dan kemarin libur. Hari Senin ini saya lihat banyak yang ambil cuti juga di beberapa institusi swasta. Karena kebijakannya memang tidak digeser, artinya sebagian masyarakat cenderung mengambil opsi libur panjang sampai besok," sebutnya.
Oleh karena itu Gubernur meminta Kepolisian Daerah Jabar untuk memantau secara langsung pergerakan warga yang berkumpul di tempat wisata.
Bagi pengelola wisata juga wajib menerapkan dengan tegas aplikasi pedulilindungi untuk mematikan yang datang adalah orang-orang yang sudah terlindungi.
"Titip kepada kepolisian untuk memonitor, kalau ada tempat wisata yang melakukan pelanggaran melebihi kapasitas, berkerumun yang tidak terkendalikan untuk segera di lapangan diambil tindakan. Karena hanya dengan itu kita bisa tetap hidup normal produktif walaupun sedang COVID-19," pungkasnya.***
