Saat wartawan peliput kasus Subang menunggu hasil pemeriksaan pada tanggal 29 November 2021, mereka tidak menemukan Wahyu. Itulah yang membuat ketika itu ramai ada isu saksi tidak pulang atau saksi menghilang.
Saat itu, Polres Subang memeriksa 3 staf di yayasan terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yakni Wahyu, Kosasih, dan Opik.
Menueut Rohman, sejak Wahyu menghilang data tentang sekolah di bawah naungan yayasan tidak bisa dibuka. Karena kunci atau passwordnya dipegang oleh Wahyu.
Untuk itulah, Yoris mendatangi Disdik Subang untuk meminta izin mengganti dan bisa membuka data-data sekolah mereka guna mendukung kembali beroperasi 2 sekolah di bawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Apakah Yosef juga ikut dilibatkan atau aktif dalam operasional sekolah di bawah naungan yayasan, menurut Rohman, sebagai pendiri Yosef hanya mengawasi dan meminta agar sekolah di bawah naungan yayasan kembali diaktifkan, mengingat kegiatan belajar tatap muka sudah dimulai lagi.
Baca Juga: Pasar BMX Ciamis, Wisata Alternatif di Akhir Pekan, Pedagang : Menambah Ekonomi Keluarga
Tunggu perkembangan
Terkait perkembangan pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Rohman Hidayat mengatakan pihaknya hanya menunggu janji Kapolda Jabar yang akan mengumumkan kasus Subang tersebut di awal 2022.
Rohman mengemukakan, pihaknya mempercayakan sepenuhnya kepada tim penyidik, ternasuk soal perkembangan sketsa terduga kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, yang sudah dirilis Polda Jabar pada 29 Desember 2021.
Rohman sendiri berharap tim penyidik kasus Subang tidak terpengaruh oleh opini-opini yang dibangun kanal-kanal Youtube yang dinilainya tidak kredibel.