“Sebenarnya Kosasih sempat bisa diwawancara soal banpol yang menyuruh Danu menguras nak di TKP. Namun, ke sini-sini setelah menjalani BAP dia jadi susah memberikan keterangan apa yang sudah diberikan saat di BAP,” papar Fredy.
Seperti diketahui, pada tayangan di kanal Fredy Sudaryanto Sprot beberapa waktu sebelumnya, Fredy pernah menayangkan wawancara dengan Kosasih soal sosok banpol yang menyuruh Danu menguras bak di TKP pada tanggal 19 Agustus 2021.
Dari tayangan itu pula, publik jadi tahu ternyata selain Danu yang disuruh Yoris memantau TKP pada 19 Agustus 2021 atau sehari setelah kejadian pembunuhan sadis Subang, ternyata ada 4 orang lainnya yang ikut memantau.
Baca Juga: Inilah 8 Pantangan Pedagang yang Harus Diketahui, Salah Satunya Jangan Memberi Garam
Saat itu, Danu dan ke-4 orang itu memantau TKP dari halaman SMAN 1 Jalancagak, Subang.
Dari pengakuan Kosasih, bahwa saat itu selain Danu, yang ikut memantau TKP kasus Subang di tanggal 19 Agustus 2021 adalah Wahyu, Kosasih, Opik, dan seorang lagi yang tidak diketahui namanya oleh Kosasih.
Fredy juga mempertanyakan kok harus sampai menurunkan 3 orang Yayasan untuk memantau TKP kasus Subang, yang memang TKP selain rumah tinggal Tuti Suhartini dan Amel, juga sebagai kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Dari keterangan Kosasih juga bahwa Wahyu pada tanggal 19 Agustus 2021 itu mengetahui ada sosok banpol yang datang ke TKP dan kemudian menyuruh Danu menguras bak mandi di dalam TKP yang masih diberi garis polisi.
Baca Juga: TASIKMALAYA: Heboh Siswa SD Meninggal Usai Divaksin, Ini Penjelasan Kadinkes Kota Tasikmalaya
Itulah wawancara Fredy terakhir dengan Kosasih. Namun setelah menjalani BAP tanggal 29 November 2021, Kosasih sulit dihubungi.