TASIKMALAYA: Heboh Siswa SD Meninggal Usai Divaksin, Ini Penjelasan Kadinkes Kota Tasikmalaya

- 18 Januari 2022, 15:19 WIB
 Program vaksin Covid-19 di Kota Tasikmalaya terus dilakukan pemerintah.
Program vaksin Covid-19 di Kota Tasikmalaya terus dilakukan pemerintah. /Instagram Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya/

 

 
 
 
 
 
DESKJABAR - Heboh, seorang siswa SD di Kota Tasikmalaya meninggal dunia setelah beberapa hari sebelumnya mengikuti vaksin Covid -19. 
 
Siswa SD di Kota Tasikmalaya yang meninggal dunia setelah sebelumnya ikut program vaksin Covid -19 merupakan siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Kersamenak Kecamatan Purbaratu. 
 
Salah satu siswa SD di Tasikmalaya yang meninggal dunia berinisial DMZ dan meninggal di Rumah Sakit Dokter Soekardjo Kota Tasikmalaya pada Senin 18 Januari 2022.
 
DMZ siswa SD di Tasikmalaya tersebut merupakan anak pertama pasangan Dede Budiman (40) dan Ika Rosita (35) warga Kersamenak, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.
 
 
Sebelumnya, siswa SD di Tasikmalaya yang meninggal dunia setelah mengikuti vaksin Covid -19 itu mengikuti program vaksin untuk siswa pada Sabtu 15 Januari 2022.
 
Saat itu, DMZ siswa SD di Tasikmalaya meninggal dunia setelah mengikuti vaksin Covid-19 itu dalam kondisi sehat dan tidak ada keluhan penyakit saat berangkat ke sekolah untuk di vaksin. 
 
Siswa SD di Tasikmalaya yang meninggal dunia setelah mengikuti vaksi Covid-19 itu tidak memiliki keluhan apapun mengenai kesehatan nya. 
 
Bahkan saat berangkat ke sekolah, siswa SD di Tasikmalaya itu berangkat sendirian dan tidak mau diantar oleh orang tuanya. 
 
 
DMZ siswa SD di Tasikmalaya itu malah memilih menggunakan angkutan umum bersama teman temannya untuk berangkat ke sekolah. 
 
Paman DMZ siswa SD di Tasikmalaya Jajang Suhendar kepada wartawan mengatakan kalau kondisi DMZ sebelum di vaksin sangat sehat dan tidak terlihat ada keluhan sakit apapun. 
 
"Saat pulang sekolah pun DMZ sehat dan bermain dengan teman temannya," kata Jajang kepada wartawan Selasa 18 Januari 2022.
 
Hanya saja, ketika petang usai mandi sore di rumahnya, siswa SD di Tasikmalaya itu mengalami kejang kejang dan lemas. 
 
Pihak keluarga kemudian membawa DMZ siswa SD di Tasikmalaya itu ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis. 
 
 
Kondisi DMZ siswa SD di Tasikmalaya kemudian dirujuk ke RSUD dr Soekardjo karena tidak bisa ditangani oleh dokter di puskesmas. Dan akhirnya DMZ pun meninggal dunia pada senin 17 Januari 2022.
 
Keluarga menerima kondisi DMZ siswa SD di Tasikmalaya meninggal dunia usai mengikuti vaksin Covid-19 sebagai takdir dan tidak mempermasalahkan kondisi tersebut. 
 
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan jika DMZ siswa SD di Tasikmalaya diduga mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi murni atau KIPI. 
 
Hanya sana setelah dilakukan pemeriksaan medis, ditemukan penyakit lain yang menjadi dasar sehingga siswa SD di Tasikmalaya itu meninggal dunia. 
 
"Jadi yang menyebabkan fatalitas pada anak tersebut belum bisa dipastikan karena imunisasi, namun akibat ada penyakit yang mendasarinya," kata Uus Supangat dilansir DeskJabar.com dari Kabar-Priangan.Com Selasa 18 Januari 2022.
 
 
Uus Supangat mengatakan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan dokter DPCP, dokter penanggung jawab bagian perawatan intensif di RSUD. Termasuk dengan Ketua KIPI termasuk juga dokter spesialis anak.
 
Dan hasilnya kematian siswa SD di Tasikmalaya itu disebabkan adanya penyakit lain yang mendasari nya. Dan itu disebut sebagai expanded dengue syndrome. 
 
Itu terjadi karena sudah menyebabkan kerusakan dibeberapa organ yang ada di encephalopati kemudian ada kegagalan akut pada hatinya yang ditandai denga SGOT dengan SGPT-nya sangat tinggi.
 
"Sudah terjadi kegagalan akut pada liver kemudian juga terjadi encelopati. Artinya bahwa expanded dengue yang terjadi pada anak ini yang memang menyebabkan kematiannya," kata Uus Supangat. 
 
Dengan demikian, kematian siswa SD di Tasikmalaya itu bukan karena KiPI setelah divaksin tetapi ada penyakit yang mendasari nya. 
 
Dari tanda tanda pemeriksaan di laboratorium dan juga hasil pemeriksaan medis, sebelum divaksin siswa SD di Tasikmalaya itu sudah ada penyakit yang dideritanya yakni demam berdarah atau expand dengue syndrome.***
 
 

 

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x