Sementara itu, Pengamat Kriminal, Anjas, dalam siaran Youtube Anjas di Thailand “TAK BISA MENGELAK, YORIS & MOBIL KESAYANGAN ALPHARD HITAM ITU!!” 13 Januari 2022, mengatakan saksi Yoris tidak bisa mengelak dari kebohongannya.
Ia menyoroti rekaman video yang beredar pada saat kejadian Kasus Subang. Di dalam rekaman video tersebut Yoris menyatakan kepada tetangga-tetangganya terkait kunci otomatis mobil Alphard yang kemudian dia klarifikasi sendiri itu salah ucap.
“Yoris itu sedang ngobrol dengan tetangga-tetangganya. Itu adalah di hari kejadian tanggal 18 agustus 2021 menggunakan bahasa sunda. Inti obrolan ‘kan ini ada kunci otomatisnya di saya, sebeberapa detik bisa mati. Ketika aku membahas itu, kemudian Yoris mengklarifikasi dia salah ucap,” ujar Anjas.
Menurut Anjas, kebohongan Yoris saat itu adalah strategi dia untuk menghilangkan kecurigaan para tetangga terhadap dirinya.
“Terlepas ini fakta atau tidak, karena ada faktor psikologi juga, karena diapun pada saat suaranya terekam di video tersebut, kameranya sedang tidak menghadap ke Yoris tapi ke lokasi kejadian. Dan dia sepertinya tidak sadar bahwa itu akan menjadi rekaman dia, jejak digital dia. Dan siapa sih orang yang mau ‘bunuh diri’ klo ada rekaman seperti itu,” ungkap Anjas menjelaskan.
Namun seiring berjalannya waktu, menurutnya, kalau Yoris berbicara soal kunci niatnya ingin membohongi karena dia terlibat Kasus Subang karena kasus ini terpublikasi, agak kecil kemungkinan.
“Alasannya, kebohongan misalnya mengenai kunci otomatis itu, itu kan bisa sekali sangat mudah dicek oleh tim penyidik. Kalau niatnya untuk mengelabui atau terlibat, akan sangat mudah sekali diketahui tim penyidik,” tutur Anjas
Ia sendiri tidak melihat ada jejak digital yang berhubungan dengan DNA, atau sidik jari atau jejak lainnya yang menuju ke alat bukti yang mengarah pada Yoris.