Bahkan, keluarnya sketsa tampak samping kanan dan belakang itu pun menunjukkan tim penyidik masih ada keraguan dan belum yakin.
Heri Gunawan menjelaskan bahwa sketsa terduga pembunuh ibu dan anak itu awalnya dibikin karena pelakunya memang tidak diketahui polisi. Karena tidak diketahui itulah, tim penyidik lalu meminta keterangan dari saksi-saksi.
Polisi menanyakan ciri-ciri kepada saksi potensial yang diperkirakan melihat terduga pelaku, kemudian dibuatkan sketsa untuk disebar ke publik. Tujuannya, barang kali ada orang yang tahu dengan sosok yang mirip dengan sketsa wajah yang dibuat tim penyidik.
"Sketsa wajah itu dibuat oleh penyidik dalam satu tindak pidana yang pelakunya tidak diketahui. Maka dibikinlah sketsa menurut keterangan saksi lalu diumumkan ke masyarakat, siapa tahu ada yang mengenali," ujar Heri Gunawan.
Heri Gunawan mencontohkan kasus Bom Bali. Saat itu, tidak diketahui tersangkanya. Namun, berkat keterangan saksi-saksi yang diperiksa, polisi berhasil membuat sketsa wajah terduga pelaku dan disebar sehingga pelakunya dapat ditangkap.***