Baca Juga: MANUVER YORIS di Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Mengapa Baru Sekarang, Ada Apa?
Dalam pendalaman kasus, Danpuspomad Letjen TNI Chandra W Sukotjo mengungkapkan mengenai motif ketiga oknum TNI AD tersebut karena hendak menghilangkan bukti dan lepas dari tanggung jawab.
"Dari hasil pemeriksaan, maka secara umum dapat dilihat bahwa apa yang dilakukan oleh mereka, apa yang menjadi motif yaitu upaya dari mereka melepas tanggung jawab," kata Chandra, Kamis 6 Januari 2022.
"Ataupun melakukan tindakan yang menghilangkan bukti-bukti yang menghubungkan mereka dengan awalnya, adalah kecelakaan lalu lintas,” lanjut Chandra.
Sementara itu pakar Psikologi Kriminal, Prof. Adrianus Meliala mensinyalir ada 2 hal yang bisa menjadi motif dari peristiwa tabrakan Nagreg yang berujung dibuangnya korban ke sungai.
Adrianus mengatakan, yang dilakukan oleh Kolonel Priyanto hingga gelap mata tersebut, karena ingin melindungi karir dan upaya untuk menunjukkan powernya atas bawahannya.
“Untuk kasus ini, sepenuhnya masalah psikologis ya. Bukan dalam arti gangguan jiwa, tapi pada keadaan emosi yang membuat seseorang melakukan tindak kriminal.
Kalau dikatakan, dia kolonel dan harusnya dia tenang, ini malah kebalik. Karena apa? Karena dia ini kan kolonel yang memiliki karir cukup baik.
Yang artinya, tinggal nunggu waktu untuk mendapat jabatan yang lebih tinggi atau dalam bahasa tentara dapat bintang atau pecah bintang,” kata Adrianus yang dihubungi DeskJabar, Selasa 4 Januari 2022.