FAKTA BARU Kasus Pembunuhan Subang, Yoris, Yosef Dan Danu Alami Stres Begini Penjelasannya Dari Psikolog

- 3 Januari 2022, 07:24 WIB
Situasi olah TKP kasus pembunuhan Subang. Yoris, Yosef dan Danu dikatakan psikolog pasti mengalami stres.
Situasi olah TKP kasus pembunuhan Subang. Yoris, Yosef dan Danu dikatakan psikolog pasti mengalami stres. /Youtube Ryzan Akaleza/

 



DESKJABAR - Lima bulan kasus pembunuhan Subang belum juga terkuak, Psikolog Dra. Elia Daryati, M.Si mengatakan tiga saksi Yoris, Yosef dan Danu pasti mengalami stres dan bisa jadi mereka juga mengalami tekanan kejiwaan.

Sambil menunggu siapa pelaku kasus pembunuhan Subang yang terjadi sejak 18 Agustus 2021 Yoris, Yosef dan Danu sering bolak balik ke kantor polisi untuk memenuhi panggilan penyidik dimintai keterangannya sebagai saksi.

Selama itu pula Yoris, Yosef dan Danu terus menunggu upaya polisi mengungkap pelaku kasus pembunuhan Subang, apalagi mereka juga kerap dicurigai sebagai salah satu pelaku pembunuhan Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amel.

Baca Juga: Inilah Cara Memiliki Wajah Glowing Dengan 8 Masker Alami, Tanpa Harus Ke Klinik Kecantikan

Mereka ini adalah orang-orang terdekat dari korban pembunuhan Subang Tuti Suhartini dan Amel. Yosef merupakan suami sekaligus ayah dari korban. Sementara Yoris adalah anak sekaligus kakak dari korban, sedangkan Danu adalah anak angkat dari kakak Tuti Suhartini.

Setelah kehilangaan keluarga terdekat, ditambah lagi dengan tekanan dan kecurigaan publik yang mengarah kepada Yoris, Yosef dan Danu, membuat mereka memiliki tekanan berat dan pasti akan mempengaruhi kejiwaan ketiganya.

“Pasti stres. Jika mereka bukan pelaku pasti stres, apalagi jika pelaku stresnya bertambah. Kehilangan keluarga dekat saja sudah membuat stres, apalagi ini ditambah dengan status mereka sekarang,” kata psikolog Dra. Elia Daryati, M.Si dalam pembicaraannya dengan DeskJabar.com, Minggu 2 Januari 2022.

Elia Daryati yang juga merupakan Dosen LP3I dan STIA LAN ini, mengatakan dalam hal ini polisi harus jeli tentang kondisi para saksi, apakah dia stres berat. Harus ada perlindungan kepada saksi, ada perlindungan hukum dan perlindungan psikologis.

Baca Juga: Kode Redeem FF 2022 Terbaru yang Belum Digunakan 3 Januari 2022, Gratis Wasteland Roamer & Atlantic Warrior

“Yang penting, tetap menjaga privasi saksi dengan asas praduga tak bersalah,” kata Elia.

Selain itu, diperlukan dukungan atau support system seperti keluarga, akan sangat dibutuhkan para saksi yang sedang menghadapi masalah berat ini.

Tak berbeda dengab pendapat dari Elia Daryati, psikiater Dr. Teddy Hidayat Sp.KJ juga menuturkan, para saksi kasus pembunuhan Subang seperti Yoris,Yosef dan Danu kemungkinan mengalami stres, terlepas mereka bersalah atau tidak. Proses pemeriksaan yang hampir lima bulan pasti menyebabkan stres.

“Kalau sebagai pelakunya mungkin sudah seharusnya untuk menjalaninya, tetapi untuk yang bukan pelakunya ini sangat berat,” kata Teddy Hidayat.

Jika stres berlanjut menjadi stres akut. Dan kalau peristiwa berjalan dalam waktu yang lama,dan stress berlanjut melebihi tiga bulan atau enam bulan, bisa jadi penderita akan mengalami yang disebut stress pasca trauma.

Baca Juga: TERUPDATE TABRAKAN NAGREG: Pakar Militer Tegaskan Pelaku Tak Bisa Dimaafkan

Kriteria post traumatic stress disorder atau stres pasca trauma, kata Teddy, seseorang pernah terpapar dengan peristiwa yang traumatik seperti menjadi saksi mata atau berhadapan langsung dengan kejadian yang mengerikan atau mengancam kehidupan.

Misalnya peristiwa pembunuhan atau ditahan dan diperlakukan sebagai tahanan.

"Pengalaman traumatik tadi timbul berulang, misalnya adanya bayangan pikiran atau persepsi yang berkaitan peristiwa traumatik datang berulang menimbulkan penderitaan,” katanya.

Bisa juga berupa gejala menetap peningkatan kewaspadaan, sulit tidur, iritabilitas, sulit konsentrasi, hipervigilance atau respon yang kacau tidak terkendali.

Baca Juga: FOTO SKETSA UTUH Mr X Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Sudah Ditangan Polda Jabar, Tinggal Penangkapan

Seperti diberitakan DeskJabar.com sebelumnya, pembunuhan Subang ini terjadi pada 18 Agustus 2021.

Jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan dalam bagasi mobil Toyota Alphard milik Yosep Hidayah yang merupakan suami Tuti Suhartini sekaligus ayah Amel.

Rumah yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) berlokasi di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang itu juga berfungsi sebagai kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional yang menaungi SMP-SMKS Nasional di daerah Serangpanjang, Subang.***

 

 

 

 

 

Editor: Ferry Indra Permana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah