Network
DESKJABAR - Setelah drama keluarga meredam, ternyata ada drama baru lagi di kasus pembunuh ibu dan anak di Jalancagak, Subang.
Kali ini, drama baru tersebut terjadi antara pengacara Muhammad Ramdanu alias Danu, Achmad Taufan dan pengacara Yoris Raja Amarullah dan Yosef Hidayah yaitu Rohman Hidayat.
Pernyataan pengacara Yoris dan Yosef, Rohman Hidayat, yang seolah merujuk kepada Danu, membuat keadaan memanas, hingga pengacara Danu Achmad Taufan angkat bicara.
Baca Juga: UPDATE Kode Redeem FF 2 Januari 2022, Buruan Klaim Jika Ingin Dapat M60 dan M14 Dari Garena!
Dalam sebuah video di kanal YouTube Misteri Mbak Suci, Yoris dan Yosef terlihat sedang bersama pengacara mereka, lalu memberikan tanggapan tentang rilisnya sketsa wajah terduga pelaku kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Pengacara Yoris dan Yosef pun lalu mengungkap bahwa dirinya mengapresiasi akan kinerja tim penyidik Polda Jabar setelah merilis sketsa wajah terduga pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut.
Namun, rilisnya sketsa wajah terduga pelaku kasus Subang juga menurut Rohman Hidayat menjadi bantahan atas tuduhan bahwa kliennya, Yosef, merupakan pelaku pembunuh Tuti dan Amel pada 18 Agustus 2021 lalu.
Tak hanya itu, pengacara Yoris dan Yosef tersebut mengeluarkan pernyataan bahwa justru pihaknya malah menganggap sketsa terduga pelaku itu mirip salah satu saksi yang sering berubah keterangannya.
Hal ini sontak membuat netizen menyebutkan bahwa pengacara Yoris dan Yosef itu menuduh Danu sebagai pemilik sketsa wajah terduga pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.
Setelah video tersebut diunggah kanal YouTube Misteri Mbak Suci pada 31 Desember 2021, pernyataan pengacara Yoris dan Yosef itu pun ditanggapi oleh pengacara Danu.
Lewat video yang diunggah di kanal YouTube Heri Susanto, Danu dan pengacaranya tersebut memberikan pernyataan dan bantah semua pernyataannya pengacara Yoris-Yosef.
Tak hanya itu, pengacara Danu juga seolah serang balik pengacara Yoris-Yosef yang telah menuduh bahwa sketsa wajah terduga pelaku adalah kliennya.
Diceritakan oleh pengacara Danu, Achmad Taufan Soedirjo, bahwa setelah Yoris berpindah dan mengganti pengacaranya, kliennya itu sempat ketakutan dan menangis saat menelepon.
Dari keterangan yang diungkap pengacara Danu, kliennya itu meminta maaf atas kejadian tersebut, walaupun sebagai pengacara sudah menyatakan bahwa kejadian seperti itu adalah hal yang biasa.
"Dia berkali-kali minta maaf sama saya. Pada saat itu saya menjelaskan bahwa kejadian itu adalah hal yang biasa," kata pengacara Danu dalam video di kanal YouTube Heri Susanto yang diunggah pada 1 Januari 2022.
Lalu pengacara Danu tersebut pun menanggapi soal pernyataan pengacara Yoris-Yosef yang terekam di kanal YouTube Misteri Mbak Suci.
Achmad Taufan membantah bahwa sketsa wajah terduga pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang bukanlah Danu.
"Kita semua tahu bahwa kang Rohman menuduh seseorang, ya dalam hal ini menuduh Danu. Dari ciri-ciri di Polda saja, itu sudah jelas bukan Danu," ungkap pengacara Danu tersebut.
Pengacara Danu itu pun menuturkan bahwa jika memang sketsa terduga pelaku tersebut adalah Danu, maka sangat mudah bagi Polda Jabar untuk menangkap Danu.
"Jadi menurut saya pernyataan seperti itu bukan pernyataan dari orang yang memiliki kepribadian baik. Bukan pernyataan seorang pengacara yang bisa menjaga situasi dan profesionalisme sebagai advokat," ujarnya.
Pengacara Danu juga menegaskan bahwa kliennya masih berstatus saksi. Begitupun dengan Yoris dan Yosef.
Achmad Taufan meminta kepada semua pihak untuk bisa menahan diri agar tidak mengeluarkan pernyataan yang menuduh kepada seseorang.
"Menahan diri, jangan sampai menyampaikan pernyataan yang mengarah atau menuduh kepada orang lain," kata pengacara Danu tersebut.
Achmad Taufan mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah menuduh Danu, Yoris bahkan Yosef sebagai pelaku.
"Saya hanya berpedoman pada keterangan-keterangan, bukti-bukti, yang sudah disampaikan kepada kepolisian," ucapnya.
Achmad Taufan selaku pengacara Danu pun ingin agar penyidik segera mengumumkan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang, sehingga kasus ini dapat segera terungkap.***
