Anjas dalam analisa nya menyebut tujuan tim penyidik mengumumkan sketsa itu, pertama ingin meredam gejolak yang selama ini ditanyakan oleh publik sehingga pada akhir tahun ini disampaikan penyidik sehingga progresnya minimal ada.
Orang yang ada disketsa itu ada yang menanyakan apa ada didalam saksi yang 69 yang telah diperiksa, bisa saja begitu namun belum tentu saja.
Kemudian alasan kedua dikeluarkan sketsa itu sebenarnya memang sedang mencari pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang berdasarkan sketsa ini dari keterangan saksi potensial.
"Kenapa tim inafis sampai kesimpulan wajah seperti itu karena ada keterangan saksi potensial," katanya.
Menurut analisa Anjas, saksi potensial itu adalah sopir angkot yang sempat memarahi pengendara mobil alphard hitam tempat mayat Tuti dan Amel di temukan.
Nah sopir angkot itu mungkin saja melihatnya dari belakang atau dari samping.
Masih menjadi pertanyaan apakah memang sketsa yang diduga wajah pelaku itu buan dari saksi dari 69 yang diperiksa.
Karena sampai saat ini juga cukup ragu penyidik Polda Jabar untuk mengumumkan pelakunya.