Kasus Pembunuhan Subang, Pelaku Manfaatkan Kelemahan Penyidik? Anjas Opini Masyarakat Semakin Liar

- 25 Desember 2021, 06:23 WIB
Amalia Mustika Ratu alias Amel korban pembunuhan ibu dan anak di Subang, dan Anjas dosen di Thailand
Amalia Mustika Ratu alias Amel korban pembunuhan ibu dan anak di Subang, dan Anjas dosen di Thailand /kolase Instagram @amaliamustika dan YouTube Anjas di Thailand
 
DESKJABAR- Kasus Pembunuhan di Subang sudah bejalan empat bulan dan memasuki bulan ke lima. 
 
Polisi masih juga belum mengumumkan siapa pelaku pembunuh Ibu dan anak di Subang. 
 
Tim penyidik sudah memeriksa 55 saksi dan menemukan 50 lebih sidik jari di tempat kejadian perkara. 
 
Banyak fakta dan bukti yang sudah dikantongi tim penyidik yang diperoleh dari tempat Pembunuhan ibu dan anak di Subang. 
 
 
Apakah bener belum ditemukannya siapa pelaku Pembunuh ibu Tuti dan Amel karena keteledoran tim penyidik. 
 
Atau memang para pelaku baik itu, otak atau dalang, pelaku dan yang membantu jago dan ahli dalam melakukan Pembunuhan. 
 
Bisa jadi para pelaku memanfatkan kelemahan penyidik sehingga kasus pembunuh ibu dan anak di Subang belum juga terungkap. 
 
Anjas di Thailand dosen sekaligus Youtuber yang mengawal kasus Subang mengulas di 48 jam pertama setelah kejadian Pembunuhan. 
 
Ada dugaan tim penyidik tidak mengindahkan standar operasional prosedur (SOP) pada saat melakukan penyelidikan kasus. 
 
Kata Anjas ada dugaan keteledoran yang dilakukan tim penyidik pada awal-awal kasus ini muncul utamannya di dua hari pertama atau 48 jam pertama. 
 
Sebenarnya pelakunya gak jago jago amat sih. Cuma ada dugaan bahwa ada keteledoran dari tim penyidik. Terutama pada saat awal-awal kasus ini muncul di 48 jam pertama," ujar Anjas dalam video di kanal YouTube Anjas di Thailand yang diunggah pada Kamis, 23 Desember 2021.
 
 
Kasus Subang ini kata Anjas merupakan kasus domestik yang berhubungan dengan masalah sosial, keluarga. 
 
Dan juga tidak ada tekanan politik atau orang besar pada saat kasus Pembunuh ibu dan anak di Subang muncul. 
 
Namun karena ada kesalahan yang dilakukan penyidik maka pengungkapan kasus penodaan Subang ini menjadi lama. 
 
Salah satu keteledoran yang dilakukan tim penyidik menurut analisa Anjas diulangnya autopsi terharap jasad Tuti dan Amel. 
 
Autopsi pertama dinilai tidak lengkap dan dilakukan terlalu cepat. Keluarga menilai kurang detail. 
 
Dan di autopsi kedua yang dilakukan tim penyidik ada koreksi soal kematian korban. Dan juga menambahkan ada beberapa detail  yang belum dilakukan. 
 
"Itu obrolan yang dilakukan dengan dokter Hastry,  walaupun beliau tidak menyebutkan secara spesifik apakah hasilnya itu karena yang berhak adalah tim penyidik," kata Anjas. 
 
Tapi hasil autopsi pertama sudah dipaprkan di media massa dengan sangat detail. Tapi hasil autopsi kedua tidak dipublikasikan. 
 
Wajar jika masyarakat menduga duga kenapa hasil autopsi peetay dipublikasikan sedangkan hasil autopsi kedua tidak. Mak wajar jika muncul banyak sepekulasi. 
 
 
Namun kata Anjas, tim penyidik memiliki strategi untuk mengungkap kasus ini secara cepat dan mengumumkan siapa pelakunya. 
 
Tapi jika tidak juga terungkap siapa pembunuh ibu dan anak di Subang maka akan semakin liar opini yang berkembang di masyarakat. 
 
Dan ini menyangkut kredibilitas dan profesionalitas institusi kepolisian secara umum. 
 
Dijelaskan Anjas sebenarnya untuk menentukan tersangka itu dibutuhkan dua alat bukti yang kuat. Baik itu dari keterangan saksi, keterangan teedakwa, surat, keterangan ahli dan petunjuk. 
 
Dan untuk kasus Subang ini setidaknya sudah ada tiga alat bukti dan jika penyidik masih juga belum percaya diri ini akan membahayakan kredibilitas penyidik dan juga institusi Polri. 
 
Mamik Caturyati menulis di kolom komentar Anjas, kalau kasus Subang ini menjadi kertas ujian untuk institusi Polri. Integritas, profesionalisme, kejujurannya diukur dari tuntas tidaknya kasus Subang. 
 
Sedangkan  Septyan Putra menulis kalau benar-benar tidak terungkap nantinya, masyarakat meragukan kemampuan Polri.
 Malah tulis Septyan pihaknya khawatir nanti polisi tebak-tebakan dan salah tangkap tersangka. 
 
 
"Semoga kasus ini segera terungkap dan pelakunya dihukum seberat beratnya," tulisnya. 
 
Beberapa waktu lalu, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana mengatakan pihak kepolisian akan segera mengumumkan para tersangkanya. 
 
Namun hingga kini mendekati akhir Desember pihak kepolisian masih juga belum mengumumkan siapa pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang. ***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x