Baca Juga: TERSANGKA Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terungkap, Analisa Anjas: Eksekutor Bukan Orang Dekat
Pelaku diduga berusaha membersihkan sidik jari termasuk di tubuh korban Tuti Suhartini dan Amel sebelum ditumpuk di bagasi mobil Alpard.
Pelaku juga diduga membersihkan bodi mobil Alphard untuk menghilangkan jejak sidik jari.
Meskipun mobil sudah dibersihkan, menurut pakar forensik Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti, karena dibersihkan secara terburu-buru sehingga di beberapa bagian mobil masih ditemukan sidik jari.
Sumy Hastry menilai pelaku kejahatan semakin pintar dalam menghilangkan jejak-jejak karena semua orang mudah mengakses forensik di internet, untuk mempelajari cara menghilangkan alat bukti.
Sumy Hastry juga menyebutkan adanya puluhan DNA di lokasi. "Kita petakan. Matching nggak dengan DNA yang kita dapat di properti atau barang bukti di lokasi itu. Makanya butuh waktu lama," tutur dr Sumy Hastry.
Ia menjelaskan, pemeriksaan darah cepat, yaitu tiga hari selesai. Akan tetapi, untuk memeriksa sidik jari di rokok, atau di kursi, pintu, atau mobil, prosesnya lama.
"Tambah lama lagi karena pemeriksaan berulang dan diambil beberapa kali. Apalagi TKP Subang kacau sudah terkontaminasi karena ada banyak orang yang masuk," ujar Sumy Hastry.
Meski demikian, dr Sumy Hastry yakin kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang bakal terungkap. Alasannya, tes DNA tidak bisa dibohongi dan tidak ada kejahatan yang sempurna.***