Ahli forensik dr. Hastry telah memastikan, bahwa dalam kasus ini polisi sudah tidak membutuhkan pengakuan pelaku.
Menurut Ahli Forensik dr Hastry yang pernah melakukan autopsi kedua pada jenazah korban pembunuh ibu dan anak di Subang beberapa waktu lalu, bukti-bukti ilmiah seperti DNA, tes kebohongan dan tulisan sudah bisa menjerat pelaku Pembunuhan Ibu Dan Anak di Subang ini
dr Sumy Hastry mengatakan, sudah ada bukti-bukti ilmiah seperti DNA, tes kebohongan dan tulisan sudah bisa menjerat pelakunya
"Salah satu contoh bukti ilmiah dengan profil kebiasaan pelaku" Ada orang merokok berbeda-beda. Dari mereknya, cara pegangnya dan dari sisa rokoknya. Kita lihat dan kita profil semua. KIta amati waktu dia ditanya-tanya, dikasih rokok," ujar dr Sumy Hastry
Menurut ahli forensik dr Hastry, meski pelaku berusaha menghilangkan profil-nya, hal itu akan susah sekali karena sudah menjadi kebiasaan.
Dengan mengetahui kebiasaannya maka akan langsung mengerucut.
"Ada bukti, ada rekamannya, dibandingkan nanti. Dia tidak bisa mengelak lagi. Pasti dimasukkan di BAP," ujarnya.
Menurut dr Hastry bahwa DNA dan luka pada tubuh tidak akan berbohong. "Tidak ada kejahatan yang sempurna," kata dr Sumy Hastry.***