Terbaru, Ada MANUVER DAN SETTINGAN CANGGIH DIANTARA PELAKU, Kasus Pembunuhan Subang, Analisa dr Sumy Hastry

- 2 Desember 2021, 13:14 WIB
Ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti di kanal YouTube Denny Darko, memperkirakan, salah satu korban, Tuti Suhartini atau Amalia Mustika Ratu, kemungkinan yang jadi target operasi pembunuh. Ini yang harus dilakukan jika melihat korban pembunuhan.
Ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti di kanal YouTube Denny Darko, memperkirakan, salah satu korban, Tuti Suhartini atau Amalia Mustika Ratu, kemungkinan yang jadi target operasi pembunuh. Ini yang harus dilakukan jika melihat korban pembunuhan. /Kolase YouTube Denny Darko dan YouTube Indra Zainal Chanel/

DESKJABAR - Dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di subang dengan korban Tuti Amalia dan Amel Mustika Ratu, sekarang sudah memasuki lebih dari tiga bulan, setelah diambil oleh Polda Jabar, kasus ini semakin mengerucut dengan polisi sudah mengantongi nama pelaku.

Akibat lamanya pengungkapan kasus Pembunuhan Ibu Dan Anak di Subang ini oleh Polisi membuat asumsi berbeda-beda yang berbeda di masyarakat luas.

Dalam menangani kasus ini polisi sangat berhati-hati dan baru-baru ini polisi dengan memanggil beberapa saksi secara serentak dan bersamaan untuk melengkapi BAP pelaku.

Setelah digelarnya Analisis dan Evaluasi untuk menentukan pelakunya disertai hasil pemeriksaan Forensik dan tes DNA sudah cukup bukti untuk menangkap pelaku. Tapi polisi punya strategi khusus dalam pengungkapan kasus Pembunuhan Ibu Dan Anak di Subang ini dengan korban Tuti Amalia dan Amel Mustika Ratu.

Yang pernah diungkapkan oleh ahli forensik dr Sumy Hastry beberapa waktu yang lalu tentang kasus Pembunuhan Ibu Dan Anak di Subang ini, lewat kanal Youtube Denny Darko.

Tentang berapa jumlah calon tersangka dalam kasus ini dr Sumy Hastry membocorkan tentang jumlah calon tersangka dalam kasus Pembunuhan Ibu Dan Anak di Subang ini.

dr Sumy Hastry bahkan mengungkap jumlah tersangka sudah di tangan penyidik, tapi tentang jumlah tersangka masih dirahasiakan karena merupakan kewenangan

Dengan jumlah pelaku lebih dari satu orang calon tersangka yang terbilang banyak itu, dr Hastry mengungkapkan kemungkinan para calon tersangka akan melakukan berbagai MANUVER

Dalam hal ini manuver ini diungkap dr Hastry saat Denny Darko bertanya jika kemungkinan salah satu tersangka yang ditangkap.

dr Sumy Hastry menjelaskan tak menutup kemungkinan jika satu tersangka ditangkap maka tersangka tersebut akan melaporkan rekan atau tersangka lainnya atau akan saling melaporkan karena pelaku tidak mau sendirian di tangkap.

"Mungkin, pasti dia, kalau mungkin dia tahu temannya terlibat kok nggak ditangkap, pasti cerita itu,” ungkap dr Hastry.

Saat ditanya dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang apakah ada kemungkinan bermanuver seperti itu dr Hastry pun mengiyakannya.

"Untuk kasus Subang ini ada kemungkinan seperti itu, kalau saya yakin ada,” ujar Denny Darko dalam kanal Youtube nya

Lalu, dr Hastry pun mengatakan dirinya pun merasakan akan terjadi hal yang serupa.

dr Sumy Hastry mengaku dirinya pun merasakan akan ada kemungkinan calon tersangka kasus Subang akan melakukan manuver saling lapor.


dr Sumy Hastry juga mengatakan bisa juga terdapat kemungkinan para pelaku Pembunuhan ibu dan anak di Subang ini dengan sengaja membuat salah satu settingan yang canggih dengan memecah diantara kubu-kubu padahal para pelaku sebenarnya satu kubu dengan settingan begitu bertujuan untuk mengacaukan pemeriksaan polisi dan opini publik.

Untuk mengacaukan opini publik sudah terasa sekarang dengan banyaknya asumsi-asumsi yang berbeda-beda.

dr Sumy Hastry mengatakan "Bisa aja di-setting karena kejahatan semakin canggih, dan mereka seperti sudah ada perencanaan yang matang"

dr Hastry juga tidak menyangkal ada berbagai motif lain di balik pembunuhan ibu dan anak dengan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Bisa jadi motif itu terkait dengan uang, dendam dan ekonomi.

Ahli forensik dr. Hastry telah memastikan, bahwa dalam kasus ini polisi sudah tidak membutuhkan pengakuan pelaku.

Menurut Ahli Forensik dr Hastry yang pernah melakukan autopsi kedua pada jenazah korban pembunuh ibu dan anak di Subang beberapa waktu lalu, bukti-bukti ilmiah seperti DNA, tes kebohongan dan tulisan sudah bisa menjerat pelaku Pembunuhan Ibu Dan Anak di Subang ini

dr Sumy Hastry mengatakan, sudah ada bukti-bukti ilmiah seperti DNA, tes kebohongan dan tulisan sudah bisa menjerat pelakunya

"Salah satu contoh bukti ilmiah dengan profil kebiasaan pelaku" Ada orang merokok berbeda-beda. Dari mereknya, cara pegangnya dan dari sisa rokoknya. Kita lihat dan kita profil semua. KIta amati waktu dia ditanya-tanya, dikasih rokok," ujar dr Sumy Hastry

Menurut ahli forensik dr Hastry, meski pelaku berusaha menghilangkan profil-nya, hal itu akan susah sekali karena sudah menjadi kebiasaan.

Dengan mengetahui kebiasaannya maka akan langsung mengerucut.

"Ada bukti, ada rekamannya, dibandingkan nanti. Dia tidak bisa mengelak lagi. Pasti dimasukkan di BAP," ujarnya.

Menurut dr Hastry bahwa DNA dan luka pada tubuh tidak akan berbohong. "Tidak ada kejahatan yang sempurna," kata dr Sumy Hastry.***

Editor: Sanny Abraham


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x