Analisis Terbaru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, HP Amel Ungkap Tersangka Kepo atau Iseng

- 29 November 2021, 07:28 WIB
Rumah kejadian kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Rumah kejadian kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. /Kodar Solihat/DeskJabar.com

DESKJABAR – Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021, belum juga terungkap tersangka pelakunya. 

Meskipun demikian, penyidik Polri terus bekerja keras mengungkap kejahatan yang diduga merupakan pembunuhan berencana yang merenggut nyawa Tuti Suhartini dan anaknya, Amalia Mustika Ratu alias Amel.

YouTuber Anjas di Thailand dalam video yang tayang pada Minggu 28 November 2021 berjudul "SEMAKIN BERTAMBAH ALAT BUKT1, SEMAKIN PAN1K !!" menyampaikan analisis terbaru soal tiga alat telekomunikasi termasuk handphone (HP) milik Amel yang kabarnya telah ditemukan tim penyidik.

Baca Juga: Pembelajaran dari Kasus Pembunuhan di Subang, Sumy Hastry: Pentingnya Menjaga dan Melindungi TKP

Baca Juga: UPDATE Analisis Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Sumy Hastry: Mungkin 1 Korban Jadi Target Pembunuh

Sebelumnya, Yoris yang merupakan anak Yosef dan kakak Amel mengatakan bahwa ada 3 alat telekomunikasi milik Amel hilang, yakni IPhone 11, Samsung M12, dan IPad.

Berdasarkan keterangan dari sumber istimewa yang disampaikan kepada Anjas, alat bukti yang mengarah tersangka pembunuhan Subang salah satunya ditunjukkan dari posisi terakhir HP Amel yang terdekteksi masih aktif pada 18 Agustus 2021 pagi itu.

Yang dimaksud sumber istimewa oleh Anjas adalah orang yang mampu melacak keberadaan HP dengan melacak BTS-nya, dalam keadaan aktif.

Dari hasil pelacakan sumber istimewa tersebut, HP Samsung M12 terakhir aktif pada tanggal 18 Agustus 2021 pada pukul 7.38 WIB atau beberapa jam setelah terjadinya pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Dari pelacakan tersebut, posisi terakhir Samsung M12 ada di antara TKP dengan Polsek Jalancagak, Subang, dan tidak jauh dari bundaran.

Titik koordinat terlacak setelah HP hidup karena ada pesan dari operator yang ditujukan kepada Amel, yang masuk ke HP tersebut.

"Aneh ini. Apakah pelaku yang pegang HP meninggalkan di situ untuk framing seseorang?  Tapi menurut aku dia bagian dari yang terlibat," ujarnya.

Baca Juga: UPDATE 100 Hari Kasus Pembunuhan di Subang, Yosef Diperiksa Hampir 12 Jam, Terungkap Soal Nasi Goreng

Baca Juga: GARA-GARA TELEDOR, Posisi Tersangka Kasus Pembunuhan Subang Terdeteksi Pasca Eksekusi Korban

Iseng buka HP

Anjas yakin pelaku sudah mematikan alat telekomunikasi tersebut. Tapi kemudian ada yang penasaran ingin tahu isi HP pukul 7.38 WIB.

"Kemudian iseng menghidupkan HP eh semua SMS yang pending masuk semua. Aku sempat menduga mereka profesional, tapi ada banyak keteledoran yang mereka lakukan," tutur Anjas.

Sumber istimewa juga, menurut Anjas, menyatakan bahwa nomor yang terdaftar di Samsung M12 aktivitasnya terhenti pada tanggal 14, 15 dan 16 Agustus 2021. Ada kemungkinan Amel ganti-ganti nomor operator, bukan berarti HP mati. 

Sementara sumber istimewa Anjas juga menyebutkan bahwa untuk HP IPhone 11 milik Amel, hingga seminggu lalu terlacak masih aktif dan ada nama pemegangnya.

Ada dugaan HP IPhone 11 tidak hilang, tetapi sudah diberikan Amel kepada seseorang, jauh sebelum pembunuhan Subang terjadi.

Temuan sidik jari dan DNA

Seperti diberitakan, setelah terjadi pembunuhan ibu dan anak di Subang pada 18 Agustus 2021, polisi yang masuk TKP mendapati lantai rumah dalam keadaan basah.

Pelaku diduga berusaha membersihkan sidik jari termasuk di tubuh korban Tuti Suhartini dan Amel sebelum ditumpuk di bagasi mobil Alpard.

Pelaku juga diduga membersihkan bodi mobil Alphard untuk menghilangkan jejak sidik jari.

Baca Juga: Banjir Hadiah Kode Redeem FF 29 November 2021, Cara Klaim Bloody Vase Mask & Artificial Intelligence Weapon

Meskipun mobil sudah dibersihkan, menurut pakar forensik Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry, karena dibersihkan secara terburu-buru sehingga di beberapa bagian mobil masih ditemukan sidik jari.

Sumy Hastry menilai pelaku kejahatan semakin pintar dalam menghilangkan jejak-jejak karena semua orang mudah mengakses forensik di internet, untuk mempelajari cara menghilangkan alat bukti.

Pada kesempatan lain, dr Sumy Hastry menjelaskan bahwa proses identifikasi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang butuh waktu lama meskipun penyidik sudah mendapatkan puluhan DNA di TKP.

"Sekarang kasus Subang, kita sudah dapatkan puluhan DNA yang ada di sekitar lokasi, kita petakan. Matching nggak dengan DNA yang kita dapat di properti atau barang bukti di lokasi itu. Makanya butuh waktu lama," tutur dr Sumy Hastry.

Ia menjelaskan, pemeriksaan darah cepat, yaitu tiga hari selesai. Akan tetapi, untuk memeriksa sidik jari di rokok, atau di kursi, pintu, atau mobil, prosesnya lama.

"Tambah lama lagi karena pemeriksaan berulang dan diambil beberapa kali. Apalagi TKP Subang kacau sudah terkontaminasi karena ada banyak orang yang masuk," ujar Sumy Hastry.

Baca Juga: UPDATE Kode Redeem FF 28 November 2021: FF11R1E9PX56, Klaim Bloody Vase Mask & Artificial Intelligence Weapon

Penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah lebih dari 100 hari, saat ini, polisi masih bekerja keras untuk mengungkap pelaku pembunuh,an otak atau dalang, juga pembantu, dan orang yang mengetahuinya.

Hingga hari ini, penyidik sudah memeriksa 55 saksi. Beberapa saksi di antaranya, sudah menjalani pemeriksaan berulang-ulang hingga belasan kali, termasuk Yosef, yang sudah menjalani pemeriksaan ke-16 kalinya.**

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Denny Darko YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x