Baca Juga: SIM Keliling Bandung Jadwal dan Lokasi Terbaru Hari Ini dan Besok, 24-25 November 2021
"Tambah lama lagi karena pemeriksaan berulang dan diambil beberapa kali. Apalagi TKP Subang kacau sudah terkontaminasi karena ada banyak orang yang masuk," ujar Sumy Hastry.
Anjas lalu menanyakan soal DNA yang diperoleh dari puntung rokok. Ada banyak merk rokok di TKP, yang salah satunya milik salah satu saksi. Mengapa butuh waktu yang lama untuk pengungkapannya.
Sumy Hastry pun menjelaskan, setelah mengetahui DNA siapa yang ada di rokok, pemeriksa tetap membutuhkan waktu lama.
"Apalagi TKP rumah itu juga banyak didatangi orang. Oh yang paling baru DNA siapa, sesuai nggak dengan kejadian. Lamanya di situ. Sebenarnya kita sudah dapat dan sudah selesai, sudah ketemu semua dari hasil lab di Jakarta," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa tim pemeriksa ingin memastikan dulu tersangkanya sebelum diumumkan. Harus ada pintu masuknya dari mana sehingga polisi berkeyakinan bahwa dia memang terlibat dalam kasus tersebut. Baru setelah itu berkembang.
Terkait puntung rokok, Anjas juga mempertanyakan, apakah mungkin bisa terjadi framing. Bisa saja pelaku meletakkan rokok saksi-saksi tertentu ke TKP.
Sumy Hastry pun menerangkan bahwa setiap perokok itu berbeda-beda profilnya.
"Jadi ini saya kasih bocoran, profil orang merokok itu beda. Bisa satu puntung rokok habis, bisa hanya sampai tiga perempat, bisa cara memegangnya seperti apa. Kita ini memeriksa para saksi, bagaimana sih dia merokok, bagaimana sih dia menghabiskan rokok," kata Sumy Hastry.