Untuk bangkit, kata dia melanjutkan, IWAPI yang terdiri atas wanita pengusaha membuat banyak program pelatihan dengan sejumlah kementerian agar UMKM dapat bangkit dalam kondisi pandemi Covid-19.
Ia mengungkapkan salah satu bentuk kerja sama IWAPI dengan BUMN, yaitu PaDi UMKM. Para anggota IWAPI boleh berjualan dan menawarkan produknya kepada BUMN.
Selain itu, DPP IWAPI juga bekerja sama dengan Kementerian UMKM, Kementerian Perempuan, Kementerian Perdagangan, dengan tujuan membuka peluang untuk ekspor.
Sedangkan DPD IWAPI Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, termasuk dengan dinas-dinas terkait untuk mendapat fasilitas dan program pelatihan digital yang dilakukan melalui webinar atau secara online.
"Alhamdulillah, program teman-teman berjalan. Sektor unggulan yang bertahan salah satunya kuliner. Teman-teman yang bergerak di kuliner tetap eksis malah meningkatkan lagi yang terdaftar di salah satu aplikasi online. Kita fasilitasi untuk didaftarkan di aplikasi itu supaya lebih berkembang pasarnya," tutur Masrura Ram.
Ketua Pelaksana (OC) Dr Anne Ratnasari, Dra, MSi, mengatakan, tema yang diusung dalam Musda IWAPI IX, yaitu "Tantangan Digitalisasi dan Finansial Sebagai Resiliensi Perempuan Pengusaha Bangkit di Masa Pandemi dan di Era New Normal."
"Peserta Musda berasal dari 22 DPC IWAPI Kabupaten/Kota di Jawa Barat, Pengurus DPD IWAPI Jabar semuanya berjumlah 102 orang. Acara ini terselenggara berkat dukungan dari berbagai pihak," ucapnya.
Acara Musda IWAPI IX dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana, mewakili Gubernur Jawa Barat. Turut hadir Ketua DPP IWAPI Ir. Nita Yudi, MBA, Ketua Kadin Jabar Drs. H. Cucu Sutara, MM, Perwakilan DP3AKB Jabar Ari Antari Ratna Dewi, perwakilan Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil Prov.Jabar, Ketua BKOW Jawa Barat Euis Siti Julaeha.