Tiga Langkah Pemkot Bandung untuk Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19

- 21 Oktober 2021, 00:30 WIB
Ilustrasi penumpang di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. WNI atau WNA dari luar negeri harus menjalani pemeriksaan Whole Genome Sequence (WGS) untuk melacak apakah ada varian baru Covid-19 yang masuk.
Ilustrasi penumpang di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. WNI atau WNA dari luar negeri harus menjalani pemeriksaan Whole Genome Sequence (WGS) untuk melacak apakah ada varian baru Covid-19 yang masuk. /Prokopim Kota Bandung/

DESKJABAR - Dinas Kesehatan Kota Bandung berkoordinasi dengan petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) masih terus melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequence (WGS) kepada WNI dan WNA yang baru tiba dari luar negeri, untuk melacak apakah ada varian baru Covid-19 yang masuk.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani menyatakan, langkah itu sebagai satu dari tiga langkah penting yang ditempuh Pemerintah Kota Bandung untuk mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19.

"Jadi, pada saat WNA dan WNI tiba di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, petugas akan melakukan testing ulang kemudian mereka menjalani karantina selama 5-7 hari," ujarnya di acara Bandung Menjawab di Auditorium Balai Kota Bandung, Selasa, 19 Oktober 2021.

Baca Juga: Info Covid-19 Kota Bandung, Penanganan Covid-19 Makin Baik, Kota Bandung Masuk PPKM Level 2

Setelah WNA dan WNI menjalani karantina, kata Rosye melanjutkan, mereka tetap harus melakukan tes PCR lagi. Jika hasilnya positif, samplenya dilakukan WGS untuk mencari ada tidaknya varian baru.

Selain itu, Dinkes Kota Bandung juga tetap melakukan pemeriksaan WGS jika ditemukan kasus yang mencurigakan. Misalnya, di satu tempat tiba-tiba ditemukan sembilan orang yang positif Covid-19.

"Itu sample-nya kita cek ulang, kemudian yang CT-nya rendah di bawah 25 itu dilakukan WGS. Artinya ketika kasus sudah menurun juga tetap kita lakukan WGS," tutur Rosye.

Masyarakat tak boleh euforia

Menurut dia, meskipun kasus Covid-19 di Kota Bandung semakin terkendali dan masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level II alias daerah yang memiliki kasus Covid-19 berisiko rendah, masyarakat tak boleh euforia.

Sebab, ada ancaman gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia yang diprediksi terjadi pada akhir 2021. Guna mengantisipasi hal itu, Dinkes Kota Bandung telah melakukan berbagai langkah untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

Baca Juga: Libur Maulid Nabi Muhammad SAW, SIM Keliling Bandung Tetap Beroperasi Hari Ini 20 Oktober 2021

Di samping menjalankan pemeriksaan WGS di bandara, langkah lainnya adalah meminta masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan 5M. Caranya dengan menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengikuti vaksinasi Covid-19.

Selain itu, Dinkes Kota Bandung secara masif terus melakukan 3T atau Testing, Tracing, dan Treatment untuk pelacakan kasus kontak erat, termasuk melakukan surveilans di sekolah.

Menurut Rosye, sesuai dengan Intruksi Kementerian Kesehatan, sekolah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas, maka 10 persennya harus dilakukan random sampling (test acak).

"Artinya dilakukan tes Covid-19 di sekolah dari berbagai tingkatan secara random. Sampai Senin, 18 Oktober 2021, kami sudah melakukan random sampling kepada 1.512 warga sekolah, termasuk siswa dan guru," kata Rosye.

Baca Juga: Kode Redeem FF Rabu 20 Oktober 2021 Server Indonesia, Tanggal Berapa Mystery Shop Free Fire Keluar?

Ia menyatakan bahwa di puskesmas pun semua kasus ISPA, termasuk sakit batuk dan pilek, dilakukan pemeriksaan rapid antigen atau PCR, untuk memastikan Covid-19 atau bukan.

 

Dinkes Kota Bandung akan tetap melakukan penanganan secara merata untuk memastikan tidak adanya lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bandung.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: PROKOPIM Kota Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah