“Penanaman yang harus berlanjut pemeliharaan sampai menghasilkan dengan manfaat ekonomi dan lingkungan di hulu DAS Citarum ini, kami arahkan sebagai usaha pola ramah lingkungan,” ujarnya.
Disebutkan, sebenarnya sejak tahun 2018, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat sudah ikut terlibat dalam pemulihan hulu DAS Citarum.
Sudah belasan ribu bibit pohon buah-buahan lainnya, seperti jeruk, jambu, alpukat, dll sudah dipasok oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat berikut pupuk, pestisida, dll.
“Penanaman pohon buah-buahan ini diarahkan secara tumpangsari bersama tanaman semusim, sehingga nantinya terjadi keanekaragaman komoditas yang menguntungkan masyarakat,” ujar Dadan Hidayat.
Baca Juga: Pertanian Jawa Barat Meningkatkan Ketersediaan Benih Padi Bermutu dan Bersertifikat
Komandan Sektor 23 Satgas Citarum, Wahyu, menyebutkan, kesadaran masyarkat untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan di hulu DAS Citarum semakin meningkat.
Disebutkan, pihaknya optimis pada tahun 2022, pemulihan hulu DAS Citarum sudah membuahkan hasil, sebelum jadwalnya berakhir tahun 2025.
Diketahui, kawasan lokasi yang dijagai TNI di Kertasari terkait pemulihan hulu DAS Citarum di Desa Tarumajaya itu, aslinya adalah areal perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara VIII yang mengalami penjarahan.
Baca Juga: Pertanian Jawa Barat, Produksi Buah Manggis Kini Dapat Mulus pada Musim Hujan